Search This Blog

Sunday, 18 September 2016

PERKEMBANGAN OLAHRAGA ZAMAN MODERN

 

PERKEMBANGANOLAHRAGA ZAMAN MODERN

Muhammad Zainal Arifin dan kasmadi

 perkembangan olahraga zaman modernSport berasal dari bahasa Latin ”disportare” atau “deportare” dalam bahasa Itali”deporte” yang artinya penyenangan, pemeliharaan atau menghibur untuk bergembira. Dapat dikatakan bahwa sport ialah kesibukan manusia untuk menggebirakan diri sambil memelihara jasmaniah. Sedangkan antara sport dan bermain terdapat hubungan yang erat dan mempunyai sangkut paut yang bersifat struktural, bahwa sport adalah sebuah bentuk dari bermain yang lebih sempurna. Tetapi tidaklah dikatakan bahwa semua bentuk bermain adalah sport. Sport adalah sesuatu yang terkembang dari bermain, merupakan hasil perpaduan dari :
a. Kebutuhan akan ketangkasan jasmani
b. Kebutuhan akan kesanggupan untuk mengatasi situasi
c. Kebutuhan akan mencapai nilai-nilai keindahan
d. Kebutuhan akan kegembiraan yang menyegarkan (rekreasi)
Olahraga merupakan gabungan dari segala latihan jasmani yang diadakan orang dengan sukarela untuk memperkuat dan mempersanggup tenaga tubuh, demikian juga selaras dengan itu memajukan pemusatan perhatian, kemauan.
Olahraga modern dimulai dari olahraga beregu di Kebudayaan Barat. Olahraga individu, seperti gulat dan panahan, sudah dipraktekkan di seluruh dunia. Tetapi tradisi olahraga beregu berasal dari Eropa, khususnya Inggris. Olahraga mulai diatur dan diadakan secara berkala sejak Olimpiade Kuno sampai pada abad ini. Aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup menjadi aktivitas yang diatur dan dilakukan untuk kesenangan atau kompetisi dalam skala yang meningkat. Revolusi Industri dan Produksi massa menambahkan waktu luang, yang membolehkan meningkatnya penonton olahraga, berkurangnya elitisme dalam olahraga, dan akses yanglebih besar. Trend ini dilanjutkan dengan perjalanan media massa dan komunikasi global. Profesionalisme menjadi umum, lebih jauh meningkatkan popularitas olahraga. Ini mungkin kontras dengan ide murni orang Yunani, di mana kemenangan pada pertandingan dihargai dengan sangat sederhana, dan dihargai dengan daun zaitun. Mungkin karena reaksi dari keinginan hidup kontemporer, terdapat perkembangan olahraga yang paling baik dijelaskan dengan post-modern: extreme ironing sebagai contohnya. Juga ada penemuan baru di bidang olahraga petualangan dalam bentuk melepaskan diri dari rutinitas kehidupan sehari-hari, contohnya white water rafting, canyoning, Base jumping, dll.
Abad 17 Pengembangan serta pemeliharaan tubuh mulai diperhatikan, serta dilaksanakan dengan cukup baik. Pelaksanaan kegiatan di sebuah tempat “Riter Acedemic” dan diasuh oleh Gouverneur. Ada 2 golongan olahraga masyarakat menurut Kaum Jesuit, yakni:
a. Permainan rekreasi untuk kesehatan Bangsawan, seperti: Berkuda dan bebagai ketrampilan serta menggunakan senjata.
b. Rakyat Biasa : permainan bola, meluncur di es dan mendayung.
Perkembangan olahraga Menjelang Abad Modern Abad 18 : muncul gerakan kepeloporan yang mengarah kepada pikiran sehat. Pikiran dan rasio diterapkan disemua sektor kehidupan. Tokohnya Leonardo da Vinci,Copernicus, Kepler,dan Newton. Segala sesuatu yang dapat diterima akal sehat dan dapat diterima oleh akal adalah alamiah, dan perlu dilaksanakan.
Tokoh-tokoh Perkembangan olahraga Menjelang Abad Modern Kaum Philantropinis menyatakan bahwa: Berpijak pada kenyataan serta lebih mengutamakan pada segi kegunaan/manfaatya, serta mulai menyadari perlunya latihan fisik sebagai salah satu penunjang kebahagiaan. Bentuk-bentuk latihan : Panca lomba kuno, Keseimbangan, pekerjaan tangan, berkelana, berenang, latihan berkuda disertai ketangkasan berperang termasuk penggunaan senjata, dan berbagai latihan untuk penyiapan ritter

v  Tokoh-tokoh Perkembangan olahraga Menjelang Abad Modern Kaum Philantropinis:
1.      Basedow : Latihan jasmani dilakukan berdasarkan pada : Gerakan dari Yunani, gerakan dari Ritter Academic, gerakan dari permainan rakyat. Latihan jalan, loncat, bergumul, latihan keseimbangan, mengangkat, melempar, memanjat, berburu, berbaris, memanah dan berkemah. Salzmann : Latihan jasmani berkembang menjadi suatu sistem yang diterapkan di sekolah (philantropium). Latihan terutama gerakan pelemasan, dengan tujuan memberi kesempatan kepada anak untuk dapat bergerak bebas tetapi dengan cara yang benar. Vioth : Menulis tinjauan latihan-latihan fisik secara kritis dan dengan pendekatan ilmiah dari segi kedokteran. Gutsmuths : Mencipta ulang keselarasan fisik dan psikis dan menyatakan bahwa dalam kepribadian yang dicita-citakan terkandung kesempurnaan jasmani. Bentuk latihan yang digunakan adalah latihan jasmani Yunani. Latihan lompat, jalan, lempar, bergumul, keseimbangan, memanjat, ketangkasan, dan berbaris. Merintis senam irama, latihan yang dilakukan harus ada gunanya.
5.      Pestalozzi : Latihan jasmani sebagai alat untuk pendidikan susila dan keindahan, gerak senam berdasarkan kemungkinan gerak, senam berdasar sistem sendi. Melanjutkan yang telah dirintis Gutsmuths dengan membantu anak-anak pekerja pabrik supaya fisiknya tidak merosot.

v  Tokoh- tokoh perkembangan olahraga abad modern:

1.      Fredriech Ludwig Jahn : Urutan kegiatan dimulai latihan bebas atau turnkur, diteruskan latihan wajib dipimpin oleh vooturner.  Buah pikirannya adalah : alat untuk pendidikan yang selaras, alat untuk menambah tenaga rakyat, dan penawar bagi pekerjaan otak yang berat.
2.      Per Hendrik Ling : Prinsip latihan yang diterapkan adalah guna atau fungsi suatu gerakan, sederhana dan lokal berdasarkan anatomi dan fisiologi. Mencoba menyusun latihan yang teratur dan terarah. Pembagian metodis yang dikembangkannya adalah sebagi berikut :
a)      Latihan ketertiban
b)      Latihan pembentukan
c)      Latihan bergantung I
d)     Latihan keseimbangan
e)      Latihan jalan dan lari
f)       Latihan untuk tubuh
g)      Latihan bergantung II
h)      Latihan melompat
i)        Latihan penguluran umum
j)        Latihan penenangan

3.      Adolf Spiesz : Perancang metode untuk senam sekolah dengan dasar “kesanggupan bergerak”. Metode penyampaian yang digunakan adalah menerangkan mempertunjukkan serta meniru. Latihannya disebut dengan Freiubungen (latihan bebas),yang merupakan antara gabungan gymnastik turnen dan latihan-latihan sendi. Metode latihannya segala kelompok gerakan/latihan disusun secara geometris dan memungkinakan anggota badab lurus. Tujuan pengajarannya adalah mempelajari gerakan yang umumnya abstrak, serta dibagi menurut tingkat tingkat pengajaran.
4.      Maul : mengarah ke pendidikan jasmani di Sekolah dan sistem senam yang diciptakan terkenal dengan nama “sistem Spiezs-Maul”..
5.      George Demeny: Menerapkan sistem Eclectic yaitu sistem dengan cara mengambil/mamadukan latihan-latihan yang baik dari berbagai sistem yang telah ada.
6.      Niels Buks : Pembagian latihan yang dikembangkan :
a). Pelemasan, ditujukan untuk rangka,
b) penguatan, ditujukan untuk otot,
c) ketangkasan, ditujukan untuk syaraf.

Bentuk latihan : Latihan bebas, Latihan pada jenjang dan balok, Latihan jalan dan lari, lompat, ketangkasan serta berbagai permainan. Semua bentuk latihan harus dilakukan dengan irama yang cepat, dalam suasana yang gembira.  George Hebert : Sifat laki-laki dikembangkan dengan latihan fisik, untuk ketahanan dan keuletan dan meningkatkan keperkasaan. Pembagian latihan yang dikembangkannya, untuk waktu kira-kira satu jam tiap hari, adalah sebagai berikut:

a     Bagian persiapan : terdiri dari persipan, korektif, dan mengembangkan bagian-bagian tubuh. Bagian pokok : terdiri jalan, lompat, lari, renang, memanjat, mendukung, melempar, dan beladiri       Bagian pelengkap : terdiri dari permainan, pekerjaan tangan, serta olahraga tertentu. Disamping itu mengupayakan menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang diyakininya baik,agar tubuh memiliki kemampuan untuk ‘melawan hawa dingin dan perubahan suhu, serta mandi udara.
  terima kasih teman atas kunjungan blog kami dan semoga artikel ini dapat membantu anda

Thursday, 5 May 2016

PENTINGNYA STRETCHING SECARA TERATUR SEBELUM BEKERJA PADA USIA 35



PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PENTINGNYA STRETCHING SECARA TERATUR SEBELUM BEKERJA PADA USIA 35 TAHUN KE ATAS

BIDANG KEGIATAN :
PKM-GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh :
Muhammad Zainal Arifin    13060484093              2013
Kasmadi                                 13060484102              2013
Ressy Agustin                        13060484109              2013
Ubaidillah Arrafif                 13060484113              2013

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2016

PENGESAHAN PKM-GAGASAN TERTULIS

1.
Judul Kegiatan
:
Pentingnya Stretching Secara Teratur Sebelum Bekerja Pada Usia 35 Tahun Ke Atas.
2.
Bidang Kegiatan
:
PKM-GT
3.
Ketua Pelaksana Kegiatan



a. Nama Lengkap
:
Muhammad Zainal Arifin

b. NIM
:
13060484093

c. Jurusan
:
Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi

d. Universitas
:
Universitas Negeri Surabaya

e. Alamat Rumah dan No Tel./HP
:
Ds. Tenaru RT. 04/ RW. 02 dan 085731164722

f. Alamat email
:
4.
Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis
:
3 orang
5.
Dosen pendamping



Nama Lengkap dan Gelar
:
Dr. Made Pramono, M.Hum.

NIDN
:
0005127403

Alamat Rumah dan No. Tel/HP
:
Perum TAS 3 N6 No. 46 Tulangan Sidoarjo / 081252095109


Surabaya, 25 April 2016

Menyetujui,
Ketua Jurusan
Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi




Dr. Pudjijuniarto, M.Pd.
NIP. 196706101993031003


Ketua Pelaksana Kegiatan





M. Zainal Arifin
NIM. 13060484093
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan





(Dr. Ketut Praseto, M.S.)
NIP. 196005121986011003
Dosen Pendamping





(Dr. Made Pramono, M.Hum.)
NIDN. 0005127403


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .........................................................................................    i
HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................    1
DAFTAR ISI .........................................................................................................    2
RINGKASAN .......................................................................................................    3
PENDAHULUAN ................................................................................................    4
GAGASAN ...........................................................................................................    6
KESIMPULAN .....................................................................................................    11
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................    12
LAMPIRAN ..........................................................................................................    13

                                                                          

RINGKASAN

Usia 35 tahun ke atas merupakan usia dimana mayoritas orang jarang melakukan aktivitas olahraga. Di usia-usia tersebut, aktivitas yang dilakukan hanya terfokus pada aktivitas kerja dan aktivitas istirahat selesai bekerja. Aktivitas kerja bukan termasuk aktivitas olahraga meskipun aktivitas tersebut menghasilkan keringat. Aktivitas kerja merupakan aktivitas dimana otot tubuh dibebani dalam jangka waktu tertentu.
Dalam penelitian oleh University of Hong Kong, 20%  penyebab kematian orang dewasa berusia 35 tahun ke atas adalah kurang olahraga. Olahraga yang cocok bagi kaum pekerja adalah hanya dengan melakukan stretching. Mengapa? Stretching merupakan gerakan pemanasan/ adaptasi organ tubuh sebelum melakukan hal/ aktivitas yang lebih berat. Dengan melakukan Stretching, pembuluh darah akan melebar, sehingga akan menambah peluang masuknya oksigen ke bagian-bagian sel tubuh yang akan beraktivitas.
Gerakan Stretching dilakukan sebelum aktivitas kerja dimulai, atau dilakukan dirumah sebelum berangkat kerja. Gerakan Stretching bagi kaum pekerja sama dengan gerakan stretching pada umumnya. Namun untuk kaum pekerja, Stretching dapat dilakukan sesederhana mungkin, agar mereka dapat melakukan gerakan stretching dalam waktu yang singkat.
Dengan begitu, diharapkan dengan melakukan stretching sebelum bekerja, dapat mengganti kegiatan berolahraga bagi kaum pekerja, sehingga masalah kesehatan yang sering muncul bagi kaum pekerja dapat terselesaikan

Kata Kunci : Aktivitas Kerja, Olahraga, Pekerja, Stretching, Kesehatan.


 PENDAHULUAN

Usia35 tahun ke atas merupakan usia dimana terjadi penurunan fungsi kerja organ tubuh tertentu. Usia 35 tahun ke atas adalah fase dimana seseorang akan menginjak masa-masa kemunduran fisik, perilaku dan mental. Dalam usia ini juga, fokus utama dalam hidupnya adalah untuk mencari uang dan mereka telah mempunyai anak yang telah bersekolah sehingga memerlukan biaya untuk pemenuhan kebutuhan sekolah disamping kebutuhan sehari-hari. Oleh sebab itu, mayoritas usia 35 tahun ke atas merupakan orang yang jarang atau bahkan tidak sama sekali melakukan kegiatan olahraga dan berfokus pada kegiatan kerja.
Bekerja atau melakukan pekerjaan merupakan suatu aktivitas baik fisik atau psikis (pikiran) yang dapat menimbulkan suatu kelelahan baik berkeringat ataupun jenuh (bosan) dalam tubuh seseorang. Kelelahan merupakan suatu kondisi dimana fungsi organ tubuh tidak bisa melakukan kerja secara maksimal. Di usia 35 tahun ke atas, kelelahan terjadi setelah melakukan pekerjaan/ bekerja, sehingga mereka akan terfokus untuk beristirahat setelah bekerja. Rutinitas untuk selalu bekerja inilah yang membuat mereka melupakan aktivitas olahraga dan dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Hong Kong pernah mengungkap, dampak jangka panjang dari tidak pernah berolahraga tidak kalah berbahayanya dengan merokok. Penelitian yang dilakukan tahun 2004 itu menyebut, 20% penyebab kematian orang dewasa berusia 35 tahun ke atas adalah kurang olahraga. Risiko kanker pada pria meningkat 45% akibat tidak pernah berolahraga, sementara pada wanita peningkatannya lebih kecil yakni 28%. Risiko gangguan pernapasan yang berhubungan dengan kesehatan paru-paru juga meningkat sebesar 92% pada pria dan 75% pada wanita.
Dikutip dari Naturalnews, Rabu (19/1/2011), serangan jantung termasuk risiko jangka panjang yang meningkat jika tidak pernah berolahraga. Pada pria peningkatannya mencapai 52 persen, sementara pada wanita sebanyak 28 persen.
Dari kedua sumber penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa jarang berolahraga atau bahkan tidak pernah berolahraga dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit bahkan dapat menimbulkan suatu kematian. Apalagi bagi mereka di usia 35 tahun ke atas, usia dimana terjadi penurunan fungsi organ tubuh.
Gaya hidup usia 35 tahun ke atas yang hanya mementingkan aktivitas kerja dibandingkan aktivitas olahraga adalah suatu kesalahan. Anggapa bahwa bekerja merupakan  suatu aktivitas fisik karena dapat menghasilkan keringat adalah sebuah kekeliruan. Bekerja berkeringat tidak sama dengan berolahraga. Bekerja merupakan suatu bentuk eksploitasi tubuh dalam jangka waktu yang lama. Dilihat dari sisi waktu, bekerja dilakukan dalam waktu 8 jam, sedangkan olahraga hanya dilakukan maksimal dalam waktu 2 jam. Dilihat dari penggunaan tenaga, bekerja dilakukan menggunakan semua fungsi anggota tubuh atau hanya mengeksplor satu fungsi anggota tubuh secara terus menerus, sedangkan berolahraga dilakukan untuk melatih salah satu fungsi anggota tubuh dengan menggunakan aturan-aturan tertentu.
Berdasarkan uraian di atas, perlu adanya suatu gagasan untuk merubah gaya hidup pekerja usia 35 tahun ke atas yang kurang melakukan kegiatan olahraga agar mereka termotivasi untuk melakukan kegiatan olahraga. Penulis mengusulkan untuk melakukan gerakan stretching secara sederhana dengan teratur sebelum melakukan pekerjaan bagi usia 35 tahun ke atas.
  
GAGASAN

Menurut para ahli kurang olahraga bisa dikategorikan sebagai suatu penyakit. Badan Kesehatan Dunia  (WHO) menyebutkan bahwa sekitar dua juta orang di seluruh dunia meninggal karena penyakit akibat gaya hidup malas dan kurang berolahraga. Tidak menutup kemungkinan dampak kurang berolahraga dapat  menyerang kaum pekerja yang selalu aktif bergerak. Mengapa? Bekerja tidak sama dengan berolahraga. Dilihat dari sisi waktu, bekerja dilakukan dalam waktu 8 jam, sedangkan olahraga hanya dilakukan maksimal dalam waktu 2 jam. Dilihat dari penggunaan tenaga, bekerja dilakukan menggunakan semua fungsi anggota tubuh atau hanya mengeksplor satu fungsi anggota tubuh secara terus menerus, sedangkan berolahraga dilakukan untuk melatih salah satu fungsi anggota tubuh dengan menggunakan aturan-aturan tertentu.
Dari kedua sisi tersebut, bekerja dapat diartikan sebagai kegiatan yang mengeksploitasi fungsi tubuh secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu, sehinggga akan merusak sel-sel tubuh secara berkelanjutan. Pada dasarnya, konsep bekerja tidak jauh berbeda dengan olahraga, karena adanya pemakaian fungsi organ tubuh untuk suatu hal. Permasalahannya adalah dimana mereka menggunakan tubuhnya langsung untuk bekerja tanpa melakukan pemanasan seperti halnya berolahraga. Hal inilah yang mengakibatkan dampak tambahan yang dialami pekerja disamping kurang berolahraga. Disisi lain, usia mereka yang menginjak 35 tahun ke atas yang merupakan usia yang rentan terkena penyakit.
Dalam konteks lain, tubuh manusia memang didesain untuk selalu bergerak sehingga sangat dianjurkan untuk rajin olahraga. Namun kesibukan sering tidak menyisakan waktu luang untuk melakukannya. Ketika otot dan rangka tubuh bergerak, denyut jantung akan meningkat sehingga darah beserta oksigen dan nutrisi yang dibawanya akan terdistribusi dengan baik. Mekanisme ini tidak terjadi jika tubuh tidak olahraga. Terganggunya distribusi oksigen paling berdampak pada otot, yang menyebabkan rasa pegal-pegal di seluruh tubuh. Otot akan terasa kaku-kaku saat kekurangan oksigen, yang memang berfungsi menjaga fleksibilitas atau kelenturan otot. Selain itu, kekurangan oksigen juga menyebabkan kerja otak tidak maksimal sehingga mudah pusing dan susah menjaga konsentrasi. Otak yang ukurannya hanya 2 persen dari total massa tubuh dikenal sangat rakus, sebab konsumsi oksigennya mencapai 20 persen kebutuhan total seluruh tubuh. Berikut beberapa risiko lain jika kurang berolahraga:
1.      Hipertensi
Olahraga teratur membantu membuat jantung lebih kuat sehingga mampu memompa darah lebih efisien ke seluruh tubuh. Ketika jantung tidak dibiasakan bekerja keras memompa darah maka kekuatan arteri dan tekanan darah lebih rendah. Penyakit lainnya yang bisa timbul adalah stroke dan ginjal.
2.      Sakit jantung
Olahraga membantu menurunkan kadar kolesterol LDL atau kolesterol jahat dan  meningkatkan kadar kolesterol HDL atau kolesterol baik, yang membantu melindungi Anda dari penyakit jantung. Kadar LDR yang tinggi juga berisiko terhadap berbagai penyakit kardiovaskuler.
3.      Osteoporosis
Kurang  olahraga bisa  membuat tulang menjadi semakin lemah yang berdampak pada osteoporosis. Penyakit ini menyebabkan tulang mudah patah.
4.      Kanker payudara
Studi dari University of Southern California, Los Angeles menunjukan bahwa olahraga bisa mencegah kanker payudara pada wanita. Olahraga   membantu mengurangi berat  badan, membantu proses perubahan metabolism dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, yang berguna untuk mengurangi risiko tumbuhnya sel kanker.
5.      Obesitas
Menurut WHO, kurang olahraga memiliki risiko dua kali terkena obesitas. Penyakit yang berhubungan dengan obesitas diantaranya penyakit jantung, hipertensi, diabetes, dan gangguan tidur.
6.      Diabetes Tipe 2
Dua faktor risiko yang bias mengembangkan diabetes adalah   kelebihan berat badan dan kurangnya aktivitas fisik. Komplikasi diabetes antara lain penyakit ginjal, jantung, masalah mata, dan kerusakan saraf.
7.      Depresi
Olahraga atau aktivitas yang mengeluarkan keringat dapat meredakan depresi. Olahraga dapat menyeimbangkan hormon antara endoktrin dan sistem saraf.
Oleh karena itu, salah satu jalan untuk menyiasati pekerja usia 35 tahun ke atas agar terhindar dari dampak kurangnya berolahraga adalah melakukan gerakan pemanasan (stretching) secara teratur sebelum melakukan pekerjaan. Manfaat stretching sama halnya dengan manfaat dalam berolahraga. Gerakan stretching dimaksudkan untuk meningkatkan sirkulasi pembuluh darah, meregangkan otot dengan progresif  (bertahap), memperbaiki kebebasan bergerak dan mempersiapkan tubuh untuk melakukan hal lain dengan beban yang bertambah. (Iskandar dan Kosasih. 1986:11).
Mengapa stretching sangat penting dilakukan sebelum bekerja? Aktivitas bekerja yang menguras otak dan membebani otot menimbulkan kerusakan sel-sel tubuh apabila kondisi tubuh tidak siap dalam menghadapi tahanan waktu bekerja. Stretching dimaksudkan sebagai suatu fase adaptasi tubuh dalam menghadapi aktivitas yang lebih berat. Oleh sebab itu, stretching sangat penting untuk dilakukan. Berikut adalah manfaat dilakukannya stretching:
1.      Menaikkan suhu (temperatur) tubuh beserta jaringan-jaringannya.
2.      Menaikkan aliran darah melalui otot-otot yang aktif.
3.      Meningkatkan detak jantung sehingga akan dapat mempersiapkan bekerjanya sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah).
4.      Menaikkan tingkat energi yang dikeluarkan oleh metabolisme tubuh.
5.      Meningkatkan pertukaran (pengikatan) oksigen dalam hemoglobin.
6.      Meningkatkan kecepatan perjalanan sinyal syaraf yang memerintahkan gerakan tubuh.
7.      Meningkatkan efisiensi dalam proses reciprocal innervation, (sehingga memudahkan otot-otot berkontraksi dan rileks secara lebih cepat dan lebih efisien).
8.      Meningkatkan kapasitas kerja fisik.
9.      Mengurangi adanya ketegangan pada otot.
10.  Meningkatkan kemampuan jaringan penghubung dalam gerakan memanjang (meregang).
11.  Terjadi peningkatan kondisi tubuh secara psikologis. (Habib. 2003:17)
Berikut adalah gerakan-gerakan stretching yang dapat dilakukan secara sederhana dan teratur bagi para pekerja usia 35 tahun ke atas:
 PENTINGNYA PEREGANGAN

Gambar 1. Stretching sebelum bekerja
  

   




Gambar 2. Stretching pada saat bekerja

KESIMPULAN

Dengan mengimplementasikan gagasan atau ide ini akan mengurangi dampak yang dialami oleh pekerja usia 35 tahun ke atas terutama bagi pekerja yang mengeksploitasi fungsi fisik dan fungsi otaknya secara 100%. Selain itu dengan melakukan stretching, para pekerja usia di atas 35 tahun dapat termotivasi untuk melakukan aktivitas olahraga seperti jogging, bersepeda, dll secara teratur dalam seminggu.


 DAFTAR PUSTAKA

1.bp.blogspot.com/Rt4KuTbmSu8/UJt9desKn_I/AAAAAAAAAFA/tt6KMB4FEZA/s1600/Stretcing1.jpg
1.bp.blogspot.com/hZTnYyGpK8I/VlAgkEc85wI/AAAAAAAAIXA/_L7RE8ulSJM/s1600/1%2Bperenggangan%2Bpasif.png
2.bp.blogspot.com/hfI3XbkRrg/U9wmUR7CDDI/AAAAAAAABpA/gSlIyJkbwss/s1600/warm+up.png
4.bp.blogspot.com/BiD5ZA1v8jI/VCuB1E_4FfI/AAAAAAAAAgQ/WswBs2tphOE/s1600/0-%3Dm.png
Habib, Jamal (Ed). 2003. 300 Teknik Peregangan Olahraga. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Iskandar dan Engkos Kosasih (Ed). 1986. Latihan Peregangan. Jakarta: Akademika Pressindo



Lampiran 1.  Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing

Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1.
Nama Lengkap
Muhammad Zainal Arifin
2.
Jenis Kelamin
Laki-laki
3.
Program Studi
S-1 Ilmu Keolahragaan
4.
NIM
13060484093
5.
Tempat dan Tanggal Lahir
Gresik, 18 September 1995
6.
E-mail
7.
Nomor Telepon / HP
-

B. Riwayat Pendidikan

SD
SMP
SMA
Nama Instansi
SDN 1 Tenaru
SMPN 1 Driyorejo
SMAN 1 Driyorejo
Jurusan
-
-
-
Tahun Masuk - Lulus
2001-2007
2007-2010
2010-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No.
Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1.
-
-
-
2.
-
-
-

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
1.
-
-
-
2.
-
-
-

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Gagasan Tertulis.


Surabaya, 25 April 2016
Pengusul,



( Muhammad Zainal Arifin )


Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1.
Nama Lengkap
Kasmadi
2.
Jenis Kelamin
Laki-laki
3.
Program Studi
S-1 Ilmu Keolahragaan
4.
NIM
13060484102
5.
Tempat dan Tanggal Lahir
Tuban, 3 April 1994
6.
E-mail
7.
Nomor Telepon / HP
-

B. Riwayat Pendidikan

SD
SMP
SMA
Nama Instansi
SDN Leran
SMPN 1 Senori
SMAN 1 Senori
Jurusan
-
-
-
Tahun Masuk - Lulus
2001-2007
2007-2010
2010-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No.
Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1.
-
-
-
2.
-
-
-

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
1.
-
-
-
2.
-
-
-

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Gagasan Tertulis.


Surabaya, 25 April 2016
Pengusul,



( Kasmadi )

Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1.
Nama Lengkap
Ressy Agustin
2.
Jenis Kelamin
Perempuan
3.
Program Studi
S-1 Ilmu Keolahragaan
4.
NIM
13060484109
5.
Tempat dan Tanggal Lahir
Gresik, 19 Mei 1995
6.
E-mail
7.
Nomor Telepon / HP
-

B. Riwayat Pendidikan

SD
SMP
SMA
Nama Instansi
SDN 2 Tanjung
SMPN 1 Kedamean
SMAN 1 Kedamean
Jurusan
-
-
-
Tahun Masuk - Lulus
2001-2007
2007-2010
2010-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No.
Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1.
-
-
-
2.
-
-
-

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
1.
-
-
-
2.
-
-
-

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Gagasan Tertulis.


Surabaya, 25 April 2016
Pengusul,



(Ressy Agustin )

Biodata Anggota 3
A. Identitas Diri
1.
Nama Lengkap
Ubaidillah Arrafif
2.
Jenis Kelamin
Laki-laki
3.
Program Studi
S-1 Ilmu Keolahragaan
4.
NIM
13060484113
5.
Tempat dan Tanggal Lahir
Gresik, 17 November 1994
6.
E-mail
7.
Nomor Telepon / HP
-

B. Riwayat Pendidikan

SD
SMP
SMA
Nama Instansi
SD 1  Muhammadiyah Balongpanggang
SMPN 1 Balongpanggang
SMAN 1 Menganti
Jurusan
-
-
-
Tahun Masuk - Lulus
2001-2007
2007-2010
2010-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No.
Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1.
-
-
-
2.
-
-
-

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
1.
-
-
-
2.
-
-
-
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Gagasan Tertulis.


Surabaya, 25 April 2016
Pengusul,



(Ubaidillah Arrafif )

Biodata Dosen Pembimbing
A.    Identitas Diri
1
Nama Lengkap
Dr. Made Pramono, M.Hum.
2
NIDN
0005127403
3
Instansi
Universitas Negeri Surabaya
4
Tempat dan Tanggal Lahir
Surabaya, 5 Desember 1974
5
Jenis Kelamin
Laki-Laki
6
E-mail
-
7
Nomor Telepon/HP
-
8
Pangkat/Golongan
Lektor Kepala/IVB
9
Jabatan Struktural
Sekretaris Jurusan
B.     Riwayat Pendidikan

S1
S2
S3
Nama Institusi
UGM Yogyakarta
UGM Yogyakarta
UGM Yogyakarta
Bidang Ilmu
Filsafat
Filsafat
Filsafat
Tahun Masuk-Lulus
1993-1997
2001-2003
2010-2014
C.    Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No.
Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1
Seminar Nasional ”Refleksi Satu Dasawarsa UNESA menuju Universitas Unggulan dalam rangka DIES NATALIS XLIV
Pentingnya Softskills Di Dunia Pendidikan
Universitas Negeri  Surabaya, 18 Desember 2009
2
Pendidikan dan Pelatihan Epistemologi Mahasiswa STAIN Jember
Epistemologi
Probolinggo, 26-28 Januari 2010
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
1.
Insentif Buku Teks
Dikti
2006
2.
Hibah Penulisan Buku Teks
Dikti
2014
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Gagasan Tertulis.


Surabaya, 25 April 2016
Dosen Pembimbing,



( Dr. Made Pramono, M.Hum.)
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas

No.
Nama/NIM
Program Studi
Bidang Ilmu
Alokasi Waktu (jam/minggu)
Uraian Tugas
1.
M. Zainal Arifin/ 13060484093
S1 Ilmu Keolahragaan
Kesehatan/ Olahraga
7 jam/ minggu
-   Mengkondisikan kewajiban dan tugas anggota.
-   Memonitoring tugas dan kewajiban Anggota.
2.
Kasmadi/ 13060484102
S1 Ilmu Keolahragaan
Kesehatan/ Olahraga
5 jam/ minggu
-   Mencari artikel-artikel kesehatan olahraga yang berkaitan dengan stretching.
3.
Ressy Agustin/ 13060484109
S1 Ilmu Keolahragaan
Kesehatan/ Olahraga
5 jam/ minggu
-   Mengurus syarat-syarat yang berkaitan dengan ketentuan PKM.
4.
Ubaidillah Arrafif/ 13060484113
S1 Ilmu Keolahragaan
Kesehatan/ Olahraga
5 jam/ minggu
-   Menyusun PKM GT setelah proses penyusunan  kelompok sesuai dengan aturan PKM GT.