A.
Pengertian Kelincahan
Kelincahan dipandang sebagai satu kasus yang khusus, disebabkan
karena kelincahan berkaitan erat dengan komponen kesegaran jasmani, dipengaruhi
oleh sistem saraf serta tergantung pada faktor keturunan dan lingkungan (Burke,
1980). Kelincahan secara khusus tergantung pada kecepatan, serta dipengaruhi
oleh faktor-faktor somatotype, usia, dan kelelahan (davis, Kimmet &Auty, 1989;
Jensen&Fisher, 1979). Karakteristik kelincahan sangat unik. Menurut Jensen
& Fisher (1979) Kelincahan tersusun atas komponen-komponen koordinasi,
kekuatan, kelentukan, waktu reaksi dan Power.
Menurut Ruslan (2012 :4) dalam jurnal
yang berjudul latihan kelincahan terhadap keterampilan menggiring bola pada
klub sepak bola smp negeri 5 gorontalo mengatakan bahwa, kelincahan merupakan
salah satu komponen fisik yang banyak dipergunakan dalam olahraga. Kelincahan
pada umumnya di definisikan sebagai kemampuan mengubah arah secara efektif dan
cepat, sambil berlari hampir dalam keadaan penuh. Kelincahan terjadi karena
gerakan tenaga yang ekplosif.
Widiastuti (2011:125) menyatakan,
Kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah atau posisi tubuh dengan cepat
yang dilakukan bersama-sama dengan gerakan lainnya. Disamping itu kelincahan
merupakan prasyarat untuk mempelajari dan memperbaiki keterampilan gerak dan
teknik olahraga, terutama gerakan-gerakan yang membutuhkan koordinasi gerakan.
Kelincahan merupakan persyaratan untuk
mempelajari dan memperbaiki keterampilan gerak dan teknik olahraga, terutama
gerakan-gerakan yang membutuhkan koordinasi gerak, (Ismaryanti, 2008: 66).
Menurut Suharno HP (1983:23)
mendefinisikan kelincahan adalah kemampuan dari seseorang untuk merubah posisi
dan arah secepat mungkin sesuai dengan situasi yang dihadapi.
GCPC (1974) membedakan kelincahan dalam dua jenis. yakni
kelincahan umum(general agility) dan kelincahan khusus (specific
agility).
Dari segi kinesiologis, kelincahan umum melibatkan gerakan seluruh segmen tubuh
dan kelincahan khusus hanya melibatkan segmen mbuh tertentu. Keberadaan kelincahan
umum (dalam berbagai aktivitas olahraga) dan kelincahan khusus (dalam ragam
teknik olahraga tertentu) sangat rumit, karena secara khusus ditentukan oleh
kebutuhan gerak pada masing- masing kegiatan olahraga dan tidak dapat saling
ditransferkan, oleh karenanya kelincahan harus ditingkatkan atau dikembangkan
menurut kebutuhan khusus kegiatan olahraga yang bersangkutan.
Menurut Suharno HP (1993: 51), kelincahan umum artinya
kelincahan seseorang untuk menghadapi olahraga pada umumnya dan situasi hidup
dengan lingkungan. Sedangkan kelincahan khusus dapat diartikan kelincahan
seseorang untuk melakukan cabang olahraga khusus yang cabang olahraga lain
tidak diperlukan.
Berikut adalah beberapa bentuk instrument tes Kelincahan:
1.
Right
Boomerang Run Test
·
Metode
pelaksanaan:
Tanda kerucut ditempatkan pada 5,18 m dari garis start.
Tanda yang lain diletakkan pada 4,57 m diseberang tanda pertama. Tanda kerucut
yang lain ditempatkan pada 4,57 m disamping tanda pertama dari garis start.
2. Illinois agility run
·
Metode pelaksanaan:
Orang bersiap
pada garis start, pada aba-aba “ya” orang tersebut berlari secepat-cepatnya
menuju garis A, salah satu kaki harus menyentuh garis. Kemudian berbalik menuju
cone pertama, berputar ke kiri pada cone pertama, lalu melakukan zig-zag hingga
cone ke 4. Kemudian berputar ke kanan pada cone ke empat, kemudian zig-zag
kembali ke cone pertama. Kemudian berputar ke kiri pada cone pertama, kemudian
berlari menuju garis B kemudian berputar menuju garis finish. Penilaian instrumen tes Illinois agility run:
Agility Run Ratings (seconds)
|
||
Rating
|
Male
|
Female
|
Excellent
|
<15,2
|
<17
|
Good
|
16,1-15,2
|
17,9-17
|
Average
|
18,1-16,2
|
21,7-18
|
Fair
|
18,3-18,2
|
23-21,8
|
Poor
|
>18,3
|
>23
|
3. Hexagonal obstacle test
·
Alat yang dibutuhkan: 66 cm segienam
sisi dan stopwatch
·
Metode Pelaksanaan:
Ø Mula-mula
atlet berdiri di tengah-tengah segi enam menghadap ke jalur A. pertahankan
posisi ini selama pengetesan, pada perintah “GO” stopwatch dijalankan dan atlet
melompat dengan kedua kaki melewati garis B dan kembali ke tengah, lalu
melewati garis C kemudian kembali ke tengah dan seterusnya sampai semua titik
terlewati.
Ø Tes
dilakukan sebanyak tiga kali pelaksanaan, dan setelah itu, stopwatch dihentikan
dan waktu di catat.
Ø Kemudian
istirahat dan stelat istirahat, dilanjutkan tes kedua sebanyak tiga kali
pelaksanaan. Dari dua tes tersebut, waktu yang terbaik adalah waktu yang
diambil. Jika atlet melakukan tes yang tidak sesuai dengan ketentuan, maka tes
di ulang.
Agility Run Ratings (seconds)
|
||
Rating
|
Male
|
Female
|
Excellent
|
<11,2
|
<12
|
Above Average
|
11,2-13,3
|
12,2-15,3
|
Average
|
13,4-15,5
|
15,4-18,5
|
Below Average
|
15,6-17,8
|
18,6-21,8
|
Poor
|
>17,8
|
>21,8
|
D. Kesimpulan
Berdasar hasil pembahasan makalah diatas, dapat disimpulkan
bahwa kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengubah arah dengan
cepat dan tepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan.
GCPC (1974) membedakan kelincahan dalam dua jenis. yakni
kelincahan umum(general agility) dan kelincahan khusus (specific
agility).
Dari segi kinesiologis, kelincahan umum melibatkan gerakan seluruh segmen tubuh
dan kelincahan khusus hanya melibatkan segmen tubuh tertentu. Menurut Suharno HP (1993:
51), kelincahan umum artinya kelincahan seseorang untuk menghadapi olahraga
pada umumnya dan situasi hidup dengan lingkungan. Sedangkan kelincahan khusus
dapat diartikan kelincahan seseorang untuk melakukan cabang olahraga khusus
yang cabang olahraga lain tidak diperlukan.
Bentuk-bentuk
Instrumen Tes Kelincahan antara lain :
1. Right Boomerang Run Test
2. Illinois agility run
3. Hexagonal obstacle test
Daftar
Pustaka
Widiastuti.
2015. Tes dan Pengukuran Olahraga. Jakarta: Rajawali
terima kasih, sangat membantu:))
ReplyDeleteIni VIDEO LATIHAN FISIK dan KELINCAHAN untuk sepak bola, Salam Olahraga..
ReplyDelete