Search This Blog

Tuesday 1 November 2016

Latihan Kelincahan

   A.    Pengertian Kelincahan
Kelincahan dipandang sebagai satu kasus yang khusus, disebabkan karena kelincahan berkaitan erat dengan komponen kesegaran jasmani, dipengaruhi oleh sistem saraf serta tergantung pada faktor keturunan dan lingkungan (Burke, 1980). Kelincahan secara khusus tergantung pada kecepatan, serta dipengaruhi oleh faktor-faktor somatotype, usia, dan kelelahan (davis, Kimmet &Auty, 1989; Jensen&Fisher, 1979). Karakteristik kelincahan sangat unik. Menurut Jensen & Fisher (1979) Kelincahan tersusun atas komponen-komponen koordinasi, kekuatan, kelentukan, waktu reaksi dan Power.
Menurut Ruslan (2012 :4) dalam jurnal yang berjudul latihan kelincahan terhadap keterampilan menggiring bola pada klub sepak bola smp negeri 5 gorontalo mengatakan bahwa, kelincahan merupakan salah satu komponen fisik yang banyak dipergunakan dalam olahraga. Kelincahan pada umumnya di definisikan sebagai kemampuan mengubah arah secara efektif dan cepat, sambil berlari hampir dalam keadaan penuh. Kelincahan terjadi karena gerakan tenaga yang ekplosif.
Widiastuti (2011:125) menyatakan, Kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah atau posisi tubuh dengan cepat yang dilakukan bersama-sama dengan gerakan lainnya. Disamping itu kelincahan merupakan prasyarat untuk mempelajari dan memperbaiki keterampilan gerak dan teknik olahraga, terutama gerakan-gerakan yang membutuhkan koordinasi gerakan.
Kelincahan merupakan persyaratan untuk mempelajari dan memperbaiki keterampilan gerak dan teknik olahraga, terutama gerakan-gerakan yang membutuhkan koordinasi gerak, (Ismaryanti, 2008: 66).
Menurut Suharno HP (1983:23) mendefinisikan kelincahan adalah kemampuan dari seseorang untuk merubah posisi dan arah secepat mungkin sesuai dengan situasi yang dihadapi.


   B.     Jenis-jenis Kelincahan
GCPC (1974) membedakan kelincahan dalam dua jenis. yakni kelincahan umum(general agility) dan kelincahan khusus (specific agility). Dari segi kinesiologis, kelincahan umum melibatkan gerakan seluruh segmen tubuh dan kelincahan khusus hanya melibatkan segmen mbuh tertentu. Keberadaan kelincahan umum (dalam berbagai aktivitas olahraga) dan kelincahan khusus (dalam ragam teknik olahraga tertentu) sangat rumit, karena secara khusus ditentukan oleh kebutuhan gerak pada masing- masing kegiatan olahraga dan tidak dapat saling ditransferkan, oleh karenanya kelincahan harus ditingkatkan atau dikembangkan menurut kebutuhan khusus kegiatan olahraga yang bersangkutan.
Menurut Suharno HP (1993: 51), kelincahan umum artinya kelincahan seseorang untuk menghadapi olahraga pada umumnya dan situasi hidup dengan lingkungan. Sedangkan kelincahan khusus dapat diartikan kelincahan seseorang untuk melakukan cabang olahraga khusus yang cabang olahraga lain tidak diperlukan.


Berikut adalah beberapa bentuk instrument tes Kelincahan:
1.      Right Boomerang Run Test
·         Metode pelaksanaan:
Tanda kerucut ditempatkan pada 5,18 m dari garis start. Tanda yang lain diletakkan pada 4,57 m diseberang tanda pertama. Tanda kerucut yang lain ditempatkan pada 4,57 m disamping tanda pertama dari garis start.
 bentuk tes kelincahan



2.      Illinois agility run
·         Metode pelaksanaan:
Orang bersiap pada garis start, pada aba-aba “ya” orang tersebut berlari secepat-cepatnya menuju garis A, salah satu kaki harus menyentuh garis. Kemudian berbalik menuju cone pertama, berputar ke kiri pada cone pertama, lalu melakukan zig-zag hingga cone ke 4. Kemudian berputar ke kanan pada cone ke empat, kemudian zig-zag kembali ke cone pertama. Kemudian berputar ke kiri pada cone pertama, kemudian berlari menuju garis B kemudian berputar menuju garis finish. Penilaian instrumen tes Illinois agility run:

Agility Run Ratings (seconds)
Rating
Male
Female
Excellent
<15,2
<17
Good
16,1-15,2
17,9-17
Average
18,1-16,2
21,7-18
Fair
18,3-18,2
23-21,8
Poor
>18,3
>23


 bentuk tes kelincahan

3.      Hexagonal obstacle test
·         Alat yang dibutuhkan: 66 cm segienam sisi dan stopwatch
·         Metode Pelaksanaan:
Ø  Mula-mula atlet berdiri di tengah-tengah segi enam menghadap ke jalur A. pertahankan posisi ini selama pengetesan, pada perintah “GO” stopwatch dijalankan dan atlet melompat dengan kedua kaki melewati garis B dan kembali ke tengah, lalu melewati garis C kemudian kembali ke tengah dan seterusnya sampai semua titik terlewati.
Ø  Tes dilakukan sebanyak tiga kali pelaksanaan, dan setelah itu, stopwatch dihentikan dan waktu di catat.
Ø  Kemudian istirahat dan stelat istirahat, dilanjutkan tes kedua sebanyak tiga kali pelaksanaan. Dari dua tes tersebut, waktu yang terbaik adalah waktu yang diambil. Jika atlet melakukan tes yang tidak sesuai dengan ketentuan, maka tes di ulang.

Agility Run Ratings (seconds)
Rating
Male
Female
Excellent
<11,2
<12
Above Average
11,2-13,3
12,2-15,3
Average
13,4-15,5
15,4-18,5
Below Average
15,6-17,8
18,6-21,8
Poor
>17,8
>21,8





   D.     Kesimpulan
Berdasar hasil pembahasan makalah diatas, dapat disimpulkan bahwa kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengubah arah dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan.
GCPC (1974) membedakan kelincahan dalam dua jenis. yakni kelincahan umum(general agility) dan kelincahan khusus (specific agility). Dari segi kinesiologis, kelincahan umum melibatkan gerakan seluruh segmen tubuh dan kelincahan khusus hanya melibatkan segmen tubuh tertentu. Menurut Suharno HP (1993: 51), kelincahan umum artinya kelincahan seseorang untuk menghadapi olahraga pada umumnya dan situasi hidup dengan lingkungan. Sedangkan kelincahan khusus dapat diartikan kelincahan seseorang untuk melakukan cabang olahraga khusus yang cabang olahraga lain tidak diperlukan.
Bentuk-bentuk Instrumen Tes Kelincahan antara lain :
1. Right Boomerang Run Test
2. Illinois agility run
3. Hexagonal obstacle test


Daftar Pustaka
Widiastuti. 2015. Tes dan Pengukuran Olahraga. Jakarta: Rajawali

2 comments: