Rumah Sehat Lansia RINGKASAN
Dalam realita kehidupan sehari-hari, kita
sering menjumpai orang-orang yang gemar melakukan aktivitas olahraga, baik itu
dilakukan setiap hari maupun di saat akhir pekan (hari libur). Banyak hal faktor
yang mempengaruhi setiap orang untuk melakukan aktivitas olahraga, mulai dari
faktor kesehatan, kesenangan/hobi, fashion,
ajang komunitas, dll. Dari adanya proses kegiatan olahraga tersebut, olahraga
dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh
setiap manusia, walaupun kita sendiri menyadari bahwa masih banyak orang yang
tidak melakukan aktivitas olahraga.
Para pelaku olahraga sendiri tidak mengenal
batas usia, dapat kita jumpai mulai dari anak-anak yang belum sekolah, remaja,
pemuda, orang tua bahkan yang lebih menarik adalah para kaum lanjut usia
(lansia) yang masih peduli dengan kesehataanya dengan mengaktifkan kegitan
olahraga dalam kehidupannya. Lansia bukanlah suatu penyakit, namun merupakan
tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan
kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan. Lansia adalah
keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan
keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis. Kegagalan ini berkaitan dengan
penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan kepekaan secara
individual. (Efendi : 2009). Menurut WorldHealth Organization (WHO), usia lanjut dibagi menjadi empat kriteria
berikut : usia pertengahan (middle age) ialah 45-49 tahun, lanjut usia
(elderly) ialah 60-74 tahun, lanjut usia tua old ialah 75-90 tahun, usia sangat
tua (very old) ialah di atas 90 tahun.
Tidak jarang pula bahwa kaum lansia tersebut
membentuk sebuah komunitas/perkumpulan untuk kegiatan olahraga, seperti senam,
bersepeda, jalan santai bahkan olahraga yang membutuhkan aktivitas tinggi
seperti sepak bola, bola voli, badminton, dll. Kegiatan / komunitas yang
seperti ini sangat dibutuhkan bagi para kaum lansia, karena banyak memberikan
manfaat yang cukup besar bagi kelangsungan hidup para kaum lansia.
Secara kehidupan nyata, tidak jarang juga
banyak para kaum lansia dengan tingkat kesehatan dan kebugaran yang tidak
terpenuhi secara baik. Banyak hal yang mempengaruhi hal tersebut, salah satu
faktor yang bisa diambil contoh adalah kurangnya aktivitas gerak (olahraga)
para lansia. Mereka kebanyakan seakan malas, takut bahkan trauma untuk
malakukan aktivitas olahraga. Padahal pada masa-masa tersebut seseorang
dihimbau untuk tetap melakukan aktivitas fisik (olahraga) agar kesehatan dan
kebugaran dalam dirinya terjaga, sehingga tetap mampu melakukan aktivitas
kegiatan sehari-hari dengan baik dan maksimal serta fungsi fisiologinya juga
tetap terjaga.
Dari gambaran fenomena di atas, seakan perlu
sekali adanya sebuah tempat/lokasi sebagai perkumpulan/komunitas lansia untuk
melakukan aktivitas olahraga. Dimana dengan adanya tempat/lokasi komunitas
tersebut dapat menciptakan suasana lansia yang sehat, bugar, menyenangkan,
saling berinteraksi, mengembangkan pemikiran/pengalaman, memunculkan kegiatan
yang posiitf sehingga menghilangkan pemikiran para lansia selama ini bahwa kaum
lansia adalah para orang tua lanjut usia yang sudah tidak mampu untuk melakukan
aktivitas fisik, hanya diam di rumah sambil menunggu masa-masa tuanya.
Maka dari itu, penulis merasa perlu sekali
membuat sebuah tempat komunitas berupa terobosan unik demi terciptanya ruang
lingkup yang menyenangkan bagi para kaum lansia yang bertemakan “Rumah Sehat
Lansia”.
A.
TUJUAN
-
Menciptakan wadah/sarana bagi para kaum lansia untuk melakukan aktivitas
fisik (olahraga) secara teratur.
-
Membuat sebuah komunitas lansia yang menyenangkan dengan memunculkan
kegiatan positif.
-
Membuka pemikiran para lansia agar tetap beraktivitas, saling
berinteraksi sosial dan berbagi pengalaman.
B.
MANFAAT
-
Mampu membantu lansia agar terbiasa dalam beraktivitas olahraga sehingga
terciptalah lansia yang sehat bugar baik jasmani maupun rohani.
-
Terciptanya sebuah komunitas lansia yang selalu memunculkan pemikiran
dan kegiatan positif dengan suasana menyenangkan.
-
Menghilangkan pemikiran bosan, jenuh, malas dan takut yang selama ini
dominan dalam pemikiran para kaum lansia terutama dalam hal beraktivitas fisik.
PENDAHULUAN
Desa Balongpanggang, Kec.Balongpanggang,
Kab.Gresik banyak sekali terdapat orang lanjut usia (lansia) yang mengeluhkan
mengenai kesehatan dan kebugaran tubuhnya, bahkan tak jarang pula banyak lansia
yang mengalami kesulitan untuk aktivitas gerak dalam kehidupan sehari-hari. Banyak
faktor yang mempengaruhi hal tersebut, mulai dari faktor usia, jenis kelamin,
jenis makanan yang dikonsumsi dll. Dari pemandangan realita tersebut, saya
pribadi sebagai salah satu mahasiwa olahraga memiliki gambaran tersendiri dalam
memaknai faktor yang mempengaruhi para lansia dalam hal kesulitan untuk
aktivitas gerak, salah satu faktor tersbut adalah kurangnya para lansia untuk
melakukan aktivitas olahraga.
Banyak sekali keluhan dan kendala yang sering
dijumpai pada diri kaum lansia. Ketika saya bertanya mengenai aktivitas
berolahraga, kebanyakan mereka seakan menghindar bahkan seakan tidak mau untuk
membahas kegiatan olahraga. Nampak ketakutan bahkan rasa malas dari raut wajah
beberapa kaum lansia di Desa Balongpanggang ketika saya mencoba untuk menggali
informasi mengenai aktivitas olahraga. Tapi disisi lain saya juga masih bisa
menjumpai beberapa lansia yang dulu aktif melakuakn aktivitas olahraga sewaktu
muda dan sampai saat ini masih sering melakukan kegiatan olahraga ringan. Untuk
lansia yang masih sering melakukan aktivitas olahraga, mereka tidak terlalu
mengeluhkan kemampuan gerak dalam tubuhnya seperti adanya rasa sakit dan
sebagainya, namun memang mereka sendiri menyadari mengenai kemampuan gerak
tubuhnya yang mulai menurun dan jauh berbeda dibanding dengan kemampuan gerak
tubuhnya saat belum memasuki masa lansia.
Beberapa lansia yang masih peduli akan adanya
kegiatan olahraga sering kali juga mengingatkan para lansia yang lain agar mau
melakukan aktivitas olahraga, minimal jalan-jalan di pagi hari agar pikiran
tidak jenuh sekaligus memanfaatkan waktu luang di pagi hari untuk menggerakkan
organ tubuhnya. Memang tidak mudah untuk menggerakkan kaum lansia agar mau berolahraga,
hal tersebut dirasakan oleh beberapa lansia yang sering mengingatkan lansia
yang lain agar mau berolahraga. Tidak jarang dari mereka sering diejek bahkan
diacuhkan saat memberi saran agar melakukan olahraga, tak jarang pula banyak
yang beralasan takut akan sakit setelah berolahraga, trauma akan cedera, tidak
adanya waktu untuk berolahraga, dan alasan yang paling mendasar adalah malas
berolahraga karena masa tua (lansia) hanyalah masa untuk menikmati hari-hari
tua saja sambil menanti berakhirnya usia.
Sangat ironi apabila kita menjumpai para
lansia yang masih tidak memperdulikan kesehatannya, bahkan masih banyak pula
para lansia yang belum bisa mengendalikan dirinya dalam hal asupan makanan yang
dibutuhkannya. Akibatnya berbagai penyakit pun menyerang tubuhnya ketika mereka
seharusnya mampu merasakan hari-hari tuanya secara sehat, bahagia dan
menyenangkan.
GAGASAN
A.
SOLUSI YANG PERNAH DITAWARKAN/DITERAPKAN
Melihat fenomena seperti yang telah
digambarkan di atas, saya pribadi mencoba mencari sebuah solusi yang sekiranya
dapat ditawarkan agar mampu menjawab beberapa permasalahan yang mencakup kaum
lansia tersebut. Karena sayang sekali apabila ketika kita harus melihat
fenomena yang tidak menyenangkan menimpa kaum lansia di sekitar ruang lingkup
kehidupan kita.
Saya memiliki sebuah pemikiran bagaimana cara
yang tepat agar mampu membuat kaum lansia bersedia melakukan aktivitas
berolahraga dan menciptakan suatu komunitas yang nantinya dapat menjadi tempat
para lansia berkegiatan positif dengan berbagai hal sekaligus menciptakan ruang
sosial bagi para kaum lansia. Karena dengan adanya sebuah komunitas tersebut
dirasa akan menghasilkan hasil yang positif walaupun saya pribadi menyadari
bahwa untuk menggerakkan kaum lansia tidaklah semudah yang dibayangkan.
Sebelum mengarah kepada tempat/lokasi
komunitas yang hendak dibentuk, saya pernah berusaha mencoba untuk mengajak
para kaum lansia dibantu beberapa lansia yang memang sering aktif dalam
kegiatan olahraga dengan mengadakan beberapa kegiatan olahraga jalan sehat,
senam di pagi hari, gotong royong dll. Dimana dari kegiatan tersbut dapat
perlahan menggerakkan para kaum lansia yang berada di daerah pedesaan.
Memang sempat mengalami pasang surut, seperti
pada awal pelaksanaan yang mengikuti kegiatan tersebut sedikit lalu secara
perlahan jumlah kaum lansia yang mengikuti mulai bertambah namun sempat pula
mengalami kemunduran jumlah peserta. Kegiatan tersebut dilaksanakan setiap akhir
pekan dan di hari libur. Tapi setidaknya dari usaha tersebut ada beberapa
lansia yang sudah mampu bertahan dan tetap berkeinginan untuk menciptakan
sebuah ruang lingkup lansia untuk berolahraga dan melakukan segala kegian dalam
kehidupan sehari-hari.
Dari kegiatan yang pernah berjalan tersebut,
saya mencoba sebuah terobosan baru sekaligus menyalurkan pemikiran beberapa
lansia yang ingin menghidupkan kegiatan lansia dalam hal berolahraga dalm
berbagai kegiatan positif yang mampu berguna terutama di kalangan masyarakat.
Salah satu pemikiran terobosan tersebut adalah menciptakan lokasi/tempat khusus
sebagai perkumpulan lansia layaknya sebuah rumah yang mampu menyediakan
kenyamanan dan kebahagiaan dengan berbagai kegiatan, salah satunya adalah
B.
KONDISI YANG BISA DIPERBAIKI SEJAUH INI
Menyikapi masalah yang sudah nampak pada
penjabaran di atas, untuk saat ini hal yang masih bisa diperbaiki adalah dengan
menambah jumlah anggota lansia yang nantinya siap dan bersedia untuk
menciptakan sebuah komunitas kaum lansia yang lebih besar dan luas di daerah
Desa Balongpanggang.
Dari beberapa anggota lansia tersebut
nantinya akan bertambah sedikit demi sedikit, jika di rasa sudah pas maka baru
menciptakan sebuah perkumpulan/komunitas yang akan menciptakan gerakan perubahan
nantinya secara positif baik untuk pribadi maupun kalangan masyarakat sekitar.
Perlu juga menata psikis, mental serta
meningkat kemauan pada setiap lansia yang saat ini sudah memiliki komitmen
untuk pergerakan komunitas ini. Karena dengan penataan hal tersebut harapannya
nanti kedepan para lansia tersebut memiliki visi tujuan yang sama demi
terbentuknya dan berjalannya perkumpulan tersebut. Ketika semua lansia nanti
sudah memiliki visi tujuan yang sama, baru secara perlahan kita akan bergerak
mencari anggota lansia yang lain secara perlahan namun pasti.
C.
LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS YANG HARUS
DILAKUKAN
Banyak hal yang harus dilakukan agar rencana
ini dapat terlaksana. Salah satunya adalah strategi yang pas dan terencana
secara rapi, agar nantinya semua pelaksanaan kegiatan dapat terarah secara
pati. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menambah jumlah anggota kaum
lansia melalui berbagai hal, salah satu yang termudah saat ini melalui mulut ke
mulut kemudian bisa dilakuakn dengan spanduk banner atau brosur bahkan jika
perlu akan diadakan pemberitahuan melalui bantuan ketua RT, ketua RW di daerah
setempat.
Jikalau jumlah anggota sudah bisa bertambah,
perlahan kita tata pemikiran mereka, mental, psikis, bahkan kesiapan mereka
untuk langkah kedepannya bersama komunitas yang akan dibentuk. Langkah yang
berikutnya tak lupa meminta bantuan pihak perangkat Desa yang sekiranya bisa
membantu terlaksanaya pembentukan komunitas lansia ini, karena kita ketahui
perangkat Desa memiliki cakupan yang luas dalam hal informasi kepada
masyarakatnya.
Jika sudah melalui perangkat Desa seiring
bertambahnya jumlah anggota lansia, perlahan kita satukan visi tujuan kita
susun rencana yang pas tak lupa mencari tempat/lokasi yang sekiraya pas
dijadikan sebagai tempat perkumpulan/komunitas lansia kedepannya. Ketika sudah
memiliki Base Camp yang dirasa sudah pas, nyaman, dan dapat digunakan secara
pasti barulah kita sebar informasi adanya komunitas lansia ini secar luas dan
tersebar.
Untuk menarik calon anggota, kita adakan
agenda kecil terlebih dahulu. Misal baksos, santunan, kegiatan olahraga akhir
pekan dll. Dari situ setiap orang tahu akan keberadaan kita, dan pasti bisa
menarik para lansia untuk bisa bergabung bersama komunitas ini. Jika jumlah
anggota sudah bertambah, kita harus siap menciptakan kegiatan yang lebih besar
secara pasti dan konsisten agar komunitas lansia ini tetap bisa eksis, tetap
hadir dimasyarakat dan menciptakan lansia yang sehat, bugar, senantiasa
bahagia, menyenangkan dalam menikmati masa tua serta berkegiatan positif yang
berguna bagi masyarakat.
KESIMPULAN
Dari sekian banyaknya penjelasan yang sudah dituliskan, saya pribadi
selaku penulis memiliki rencana untuk menciptakan sebuah komunitas perkumpulan
para lansia, agar mereka tetap bisa bersosialisasi sesama dalam kehidupan
masyarakat, menciptakan kegiatan-kegiatan positif dan tak lupa hal yang paling
utama adalah membentuk kaum lansia yang sehat jasmani dan rohani melalui
kegiatan berolahraga yang menyenangkan serta jauh dari suasana bosan dan
menegangkan.
Tak lupa juga penulis ingin menghilangkan pemikiran yang kurang tepat
pada kebanyakn kaum lansia bahwa kaum lansia adalah kaum tua yang harus
menikmati hari tua di rumah, karena bagi saya pribadi lansia tetap harus bisa
bersosialisasi dan menjaga kesehatan tubuhnya agar dalam melaksanakn segala
kegiatan sehari-hari tidak merasa kesulitan serta bisa terhindar dari segala
macam penyakit yang sering dijumpai pada kaum lansia. Sehingga tema yang saya
ambil dalam penulisan ini mengenai lansia adalah “Rumah Sehat Lansia” .
DAFTAR PUSTAKA
http://creasoft.wordpress.com
http://infodanpengertian.blogspot.com
Panduan PKM 2014
http://id.m.wikipedia.org/../Hari_lanjut