Search This Blog

Showing posts with label WorldHealth Organization. Show all posts
Showing posts with label WorldHealth Organization. Show all posts

Friday, 29 April 2016

Rumah Sehat Lansia

Rumah Sehat Lansia                                                    RINGKASAN
 rumah sehat lansia

Dalam realita kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai orang-orang yang gemar melakukan aktivitas olahraga, baik itu dilakukan setiap hari maupun di saat akhir pekan (hari libur). Banyak hal faktor yang mempengaruhi setiap orang untuk melakukan aktivitas olahraga, mulai dari faktor kesehatan, kesenangan/hobi, fashion, ajang komunitas, dll. Dari adanya proses kegiatan olahraga tersebut, olahraga dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh setiap manusia, walaupun kita sendiri menyadari bahwa masih banyak orang yang tidak melakukan aktivitas olahraga.
Para pelaku olahraga sendiri tidak mengenal batas usia, dapat kita jumpai mulai dari anak-anak yang belum sekolah, remaja, pemuda, orang tua bahkan yang lebih menarik adalah para kaum lanjut usia (lansia) yang masih peduli dengan kesehataanya dengan mengaktifkan kegitan olahraga dalam kehidupannya. Lansia bukanlah suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan. Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis. Kegagalan ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan kepekaan secara individual. (Efendi : 2009). Menurut WorldHealth Organization (WHO), usia lanjut dibagi menjadi empat kriteria berikut : usia pertengahan (middle age) ialah 45-49 tahun, lanjut usia (elderly) ialah 60-74 tahun, lanjut usia tua old ialah 75-90 tahun, usia sangat tua (very old) ialah di atas 90 tahun.
Tidak jarang pula bahwa kaum lansia tersebut membentuk sebuah komunitas/perkumpulan untuk kegiatan olahraga, seperti senam, bersepeda, jalan santai bahkan olahraga yang membutuhkan aktivitas tinggi seperti sepak bola, bola voli, badminton, dll. Kegiatan / komunitas yang seperti ini sangat dibutuhkan bagi para kaum lansia, karena banyak memberikan manfaat yang cukup besar bagi kelangsungan hidup para kaum lansia.
Secara kehidupan nyata, tidak jarang juga banyak para kaum lansia dengan tingkat kesehatan dan kebugaran yang tidak terpenuhi secara baik. Banyak hal yang mempengaruhi hal tersebut, salah satu faktor yang bisa diambil contoh adalah kurangnya aktivitas gerak (olahraga) para lansia. Mereka kebanyakan seakan malas, takut bahkan trauma untuk malakukan aktivitas olahraga. Padahal pada masa-masa tersebut seseorang dihimbau untuk tetap melakukan aktivitas fisik (olahraga) agar kesehatan dan kebugaran dalam dirinya terjaga, sehingga tetap mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari dengan baik dan maksimal serta fungsi fisiologinya juga tetap terjaga.
Dari gambaran fenomena di atas, seakan perlu sekali adanya sebuah tempat/lokasi sebagai perkumpulan/komunitas lansia untuk melakukan aktivitas olahraga. Dimana dengan adanya tempat/lokasi komunitas tersebut dapat menciptakan suasana lansia yang sehat, bugar, menyenangkan, saling berinteraksi, mengembangkan pemikiran/pengalaman, memunculkan kegiatan yang posiitf sehingga menghilangkan pemikiran para lansia selama ini bahwa kaum lansia adalah para orang tua lanjut usia yang sudah tidak mampu untuk melakukan aktivitas fisik, hanya diam di rumah sambil menunggu masa-masa tuanya.
Maka dari itu, penulis merasa perlu sekali membuat sebuah tempat komunitas berupa terobosan unik demi terciptanya ruang lingkup yang menyenangkan bagi para kaum lansia yang bertemakan “Rumah Sehat Lansia”.

A.    TUJUAN
-          Menciptakan wadah/sarana bagi para kaum lansia untuk melakukan aktivitas fisik (olahraga) secara teratur.
-          Membuat sebuah komunitas lansia yang menyenangkan dengan memunculkan kegiatan positif.
-          Membuka pemikiran para lansia agar tetap beraktivitas, saling berinteraksi sosial dan berbagi pengalaman.

B.     MANFAAT
-          Mampu membantu lansia agar terbiasa dalam beraktivitas olahraga sehingga terciptalah lansia yang sehat bugar baik jasmani maupun rohani.
-          Terciptanya sebuah komunitas lansia yang selalu memunculkan pemikiran dan kegiatan positif dengan suasana menyenangkan.
-          Menghilangkan pemikiran bosan, jenuh, malas dan takut yang selama ini dominan dalam pemikiran para kaum lansia terutama dalam hal beraktivitas fisik.





PENDAHULUAN

Desa Balongpanggang, Kec.Balongpanggang, Kab.Gresik banyak sekali terdapat orang lanjut usia (lansia) yang mengeluhkan mengenai kesehatan dan kebugaran tubuhnya, bahkan tak jarang pula banyak lansia yang mengalami kesulitan untuk aktivitas gerak dalam kehidupan sehari-hari. Banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut, mulai dari faktor usia, jenis kelamin, jenis makanan yang dikonsumsi dll. Dari pemandangan realita tersebut, saya pribadi sebagai salah satu mahasiwa olahraga memiliki gambaran tersendiri dalam memaknai faktor yang mempengaruhi para lansia dalam hal kesulitan untuk aktivitas gerak, salah satu faktor tersbut adalah kurangnya para lansia untuk melakukan aktivitas olahraga.
Banyak sekali keluhan dan kendala yang sering dijumpai pada diri kaum lansia. Ketika saya bertanya mengenai aktivitas berolahraga, kebanyakan mereka seakan menghindar bahkan seakan tidak mau untuk membahas kegiatan olahraga. Nampak ketakutan bahkan rasa malas dari raut wajah beberapa kaum lansia di Desa Balongpanggang ketika saya mencoba untuk menggali informasi mengenai aktivitas olahraga. Tapi disisi lain saya juga masih bisa menjumpai beberapa lansia yang dulu aktif melakuakn aktivitas olahraga sewaktu muda dan sampai saat ini masih sering melakukan kegiatan olahraga ringan. Untuk lansia yang masih sering melakukan aktivitas olahraga, mereka tidak terlalu mengeluhkan kemampuan gerak dalam tubuhnya seperti adanya rasa sakit dan sebagainya, namun memang mereka sendiri menyadari mengenai kemampuan gerak tubuhnya yang mulai menurun dan jauh berbeda dibanding dengan kemampuan gerak tubuhnya saat belum memasuki masa lansia.
Beberapa lansia yang masih peduli akan adanya kegiatan olahraga sering kali juga mengingatkan para lansia yang lain agar mau melakukan aktivitas olahraga, minimal jalan-jalan di pagi hari agar pikiran tidak jenuh sekaligus memanfaatkan waktu luang di pagi hari untuk menggerakkan organ tubuhnya. Memang tidak mudah untuk menggerakkan kaum lansia agar mau berolahraga, hal tersebut dirasakan oleh beberapa lansia yang sering mengingatkan lansia yang lain agar mau berolahraga. Tidak jarang dari mereka sering diejek bahkan diacuhkan saat memberi saran agar melakukan olahraga, tak jarang pula banyak yang beralasan takut akan sakit setelah berolahraga, trauma akan cedera, tidak adanya waktu untuk berolahraga, dan alasan yang paling mendasar adalah malas berolahraga karena masa tua (lansia) hanyalah masa untuk menikmati hari-hari tua saja sambil menanti berakhirnya usia.
Sangat ironi apabila kita menjumpai para lansia yang masih tidak memperdulikan kesehatannya, bahkan masih banyak pula para lansia yang belum bisa mengendalikan dirinya dalam hal asupan makanan yang dibutuhkannya. Akibatnya berbagai penyakit pun menyerang tubuhnya ketika mereka seharusnya mampu merasakan hari-hari tuanya secara sehat, bahagia dan menyenangkan.

GAGASAN


A.    SOLUSI YANG PERNAH DITAWARKAN/DITERAPKAN

Melihat fenomena seperti yang telah digambarkan di atas, saya pribadi mencoba mencari sebuah solusi yang sekiranya dapat ditawarkan agar mampu menjawab beberapa permasalahan yang mencakup kaum lansia tersebut. Karena sayang sekali apabila ketika kita harus melihat fenomena yang tidak menyenangkan menimpa kaum lansia di sekitar ruang lingkup kehidupan kita.
Saya memiliki sebuah pemikiran bagaimana cara yang tepat agar mampu membuat kaum lansia bersedia melakukan aktivitas berolahraga dan menciptakan suatu komunitas yang nantinya dapat menjadi tempat para lansia berkegiatan positif dengan berbagai hal sekaligus menciptakan ruang sosial bagi para kaum lansia. Karena dengan adanya sebuah komunitas tersebut dirasa akan menghasilkan hasil yang positif walaupun saya pribadi menyadari bahwa untuk menggerakkan kaum lansia tidaklah semudah yang dibayangkan.
Sebelum mengarah kepada tempat/lokasi komunitas yang hendak dibentuk, saya pernah berusaha mencoba untuk mengajak para kaum lansia dibantu beberapa lansia yang memang sering aktif dalam kegiatan olahraga dengan mengadakan beberapa kegiatan olahraga jalan sehat, senam di pagi hari, gotong royong dll. Dimana dari kegiatan tersbut dapat perlahan menggerakkan para kaum lansia yang berada di daerah pedesaan.
Memang sempat mengalami pasang surut, seperti pada awal pelaksanaan yang mengikuti kegiatan tersebut sedikit lalu secara perlahan jumlah kaum lansia yang mengikuti mulai bertambah namun sempat pula mengalami kemunduran jumlah peserta. Kegiatan tersebut dilaksanakan setiap akhir pekan dan di hari libur. Tapi setidaknya dari usaha tersebut ada beberapa lansia yang sudah mampu bertahan dan tetap berkeinginan untuk menciptakan sebuah ruang lingkup lansia untuk berolahraga dan melakukan segala kegian dalam kehidupan sehari-hari.
Dari kegiatan yang pernah berjalan tersebut, saya mencoba sebuah terobosan baru sekaligus menyalurkan pemikiran beberapa lansia yang ingin menghidupkan kegiatan lansia dalam hal berolahraga dalm berbagai kegiatan positif yang mampu berguna terutama di kalangan masyarakat. Salah satu pemikiran terobosan tersebut adalah menciptakan lokasi/tempat khusus sebagai perkumpulan lansia layaknya sebuah rumah yang mampu menyediakan kenyamanan dan kebahagiaan dengan berbagai kegiatan, salah satunya adalah


B.     KONDISI YANG BISA DIPERBAIKI SEJAUH INI

Menyikapi masalah yang sudah nampak pada penjabaran di atas, untuk saat ini hal yang masih bisa diperbaiki adalah dengan menambah jumlah anggota lansia yang nantinya siap dan bersedia untuk menciptakan sebuah komunitas kaum lansia yang lebih besar dan luas di daerah Desa Balongpanggang.
Dari beberapa anggota lansia tersebut nantinya akan bertambah sedikit demi sedikit, jika di rasa sudah pas maka baru menciptakan sebuah perkumpulan/komunitas yang akan menciptakan gerakan perubahan nantinya secara positif baik untuk pribadi maupun kalangan masyarakat sekitar.
Perlu juga menata psikis, mental serta meningkat kemauan pada setiap lansia yang saat ini sudah memiliki komitmen untuk pergerakan komunitas ini. Karena dengan penataan hal tersebut harapannya nanti kedepan para lansia tersebut memiliki visi tujuan yang sama demi terbentuknya dan berjalannya perkumpulan tersebut. Ketika semua lansia nanti sudah memiliki visi tujuan yang sama, baru secara perlahan kita akan bergerak mencari anggota lansia yang lain secara perlahan namun pasti.


C.    LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS YANG HARUS DILAKUKAN

Banyak hal yang harus dilakukan agar rencana ini dapat terlaksana. Salah satunya adalah strategi yang pas dan terencana secara rapi, agar nantinya semua pelaksanaan kegiatan dapat terarah secara pati. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menambah jumlah anggota kaum lansia melalui berbagai hal, salah satu yang termudah saat ini melalui mulut ke mulut kemudian bisa dilakuakn dengan spanduk banner atau brosur bahkan jika perlu akan diadakan pemberitahuan melalui bantuan ketua RT, ketua RW di daerah setempat.
Jikalau jumlah anggota sudah bisa bertambah, perlahan kita tata pemikiran mereka, mental, psikis, bahkan kesiapan mereka untuk langkah kedepannya bersama komunitas yang akan dibentuk. Langkah yang berikutnya tak lupa meminta bantuan pihak perangkat Desa yang sekiranya bisa membantu terlaksanaya pembentukan komunitas lansia ini, karena kita ketahui perangkat Desa memiliki cakupan yang luas dalam hal informasi kepada masyarakatnya.
Jika sudah melalui perangkat Desa seiring bertambahnya jumlah anggota lansia, perlahan kita satukan visi tujuan kita susun rencana yang pas tak lupa mencari tempat/lokasi yang sekiraya pas dijadikan sebagai tempat perkumpulan/komunitas lansia kedepannya. Ketika sudah memiliki Base Camp yang dirasa sudah pas, nyaman, dan dapat digunakan secara pasti barulah kita sebar informasi adanya komunitas lansia ini secar luas dan tersebar.
Untuk menarik calon anggota, kita adakan agenda kecil terlebih dahulu. Misal baksos, santunan, kegiatan olahraga akhir pekan dll. Dari situ setiap orang tahu akan keberadaan kita, dan pasti bisa menarik para lansia untuk bisa bergabung bersama komunitas ini. Jika jumlah anggota sudah bertambah, kita harus siap menciptakan kegiatan yang lebih besar secara pasti dan konsisten agar komunitas lansia ini tetap bisa eksis, tetap hadir dimasyarakat dan menciptakan lansia yang sehat, bugar, senantiasa bahagia, menyenangkan dalam menikmati masa tua serta berkegiatan positif yang berguna bagi masyarakat.



KESIMPULAN


Dari sekian banyaknya penjelasan yang sudah dituliskan, saya pribadi selaku penulis memiliki rencana untuk menciptakan sebuah komunitas perkumpulan para lansia, agar mereka tetap bisa bersosialisasi sesama dalam kehidupan masyarakat, menciptakan kegiatan-kegiatan positif dan tak lupa hal yang paling utama adalah membentuk kaum lansia yang sehat jasmani dan rohani melalui kegiatan berolahraga yang menyenangkan serta jauh dari suasana bosan dan menegangkan.
Tak lupa juga penulis ingin menghilangkan pemikiran yang kurang tepat pada kebanyakn kaum lansia bahwa kaum lansia adalah kaum tua yang harus menikmati hari tua di rumah, karena bagi saya pribadi lansia tetap harus bisa bersosialisasi dan menjaga kesehatan tubuhnya agar dalam melaksanakn segala kegiatan sehari-hari tidak merasa kesulitan serta bisa terhindar dari segala macam penyakit yang sering dijumpai pada kaum lansia. Sehingga tema yang saya ambil dalam penulisan ini mengenai lansia adalah “Rumah Sehat Lansia” .


DAFTAR PUSTAKA

http://creasoft.wordpress.com
http://infodanpengertian.blogspot.com
Panduan PKM 2014
http://id.m.wikipedia.org/../Hari_lanjut