Search This Blog

Showing posts with label Diuretik. Show all posts
Showing posts with label Diuretik. Show all posts

Friday, 29 April 2016

FARMAKOLOGI DASAR DAN DOPING ( DIURETIK dan STIMULAN )


PENDAHULUAN

1.1   LATAR BELAKANG
 FARMKOLOGI DASAR DAN DOPING ( DEURETIK DAN STIMULAN)Dalam aktifitas dunia olahraga, dibutuhkan kondisi fisik yang prima oleh karena itu perlu latihan yang teratur dan kontinnyu, namun latihan saka tidaklah cukup maka diperlukan suatu pendukung diluar latihan berupa obat/suplemen. Obat/suplemen memiliki peranan penting dalam menjaga kondisi tubuh seorang olahragawan. Sudah menjadi hal yang biasa, apabila para olahragawan mengkonsumsi suplemen untuk menjaga kondisi tubuhnya, bahkan ada pula yang bertujuan untuk menambah kualitas performanya saat berada dilapangan.
Salah satu ilmu yang mempelajari tentang obat-obatan adalah farkologi. Farkologi dan doping dalam perkuliahan mahasiswa olahraga olahraga ilmu ini sebagai sumber pengetahuaan dan untuk mengetahui jenis jenis golongan obat yang boleh digunakan dalam olahraga maupun yang tidak boleh dalam olahraga. Secara garis besar farmakologi dan doping adalah ilmu yang mempelajari pengaruh bahan kimia pada sel dan sebaliknya reaksi sel hidup terhadap bahan kimia tersebut, serta efek yang di timbulkan setelah pemakaian zat tersebut terhadap tubuh.
Ilmu farmakologi sangatlah pengting bagi semua orang,terutama olaharagawan atau orang yang terlibat dalam dunia olahraga dan kesehatan . Karena ilmu farmakologi ini cukup luas tentang pengetahuan obat-obatan. Dalam kaitannya ilmu farmakologi, terdapat suatu sub bahasan yang perlu dipelajari materinya, yaitu tentang diuretic dan stimulan yang akan kami bahas pada pembahasan di makalah ini, pada pembahasan selanjutnya akan dipelajari apa itu diuretic dan stimulant .


2.1 PEMBAHASAN
A.      Diuretic
Merupakan golongan obat-obatan yang sifatnya meningkatkan produksi air kencing, digunakan sebagai Terapi pada penderita tekanan darah tinggi.
Golongan obat diuretik yang umum diresepkan contohnya HCT (hydrochlorothiazide) dan Spironolakton.
Efek samping dari penggunaan jangka panjang bisa berupa hipokalemi (kadar kalium rendah dalam darah), dan hiperurisemia (kadar asam urat meningkat dalam darah).             Penggunaan diuretik harus dihindari pada pasien tekanan darah tinggi disertai kencing manis (diabetes) atau pada penderita   kolesterol.
 
B.                 GOLONG DIURETIK
Diuretik dapat dibagi menjadi 5 golongan yaitu :
1. Diuretik osmotic
2. diuretik golongan penghambat enzim karbonik anhidrase
3. diuretik golongan tiazid
4. diuretik hemat kalium
5. diuretik kuat

1. Diuretik osmotik
Diuretik osmotik mempunyai tempat kerja :
a. Tubuli proksimal
Diuretik osmotik ini bekerja pada tubuli proksimal dengan cara menghambat reabsorpsi natrium dan air melalui daya osmotiknya.
b. Ansa enle
Diuretik osmotik ini bekerja pada ansa henle dengan cara menghambat reabsorpsi natrium dan air oleh karena hipertonisitas daerah medula menurun.
c. Duktus Koligentes
Diuretik osmotik ini bekerja pada Duktus Koligentes dengan cara menghambat reabsorpsi natrium dan air akibat adanya papillary wash out, kecepatan aliran filtrat yang tinggi, atau adanya faktor lain.
Istilah diuretik osmotik biasanya dipakai untuk zat bukan elektrolit yang mudah dan cepat diekskresi oleh ginjal. Contoh dari diuretik osmotik adalah ; manitol, urea, gliserin dan isisorbid.


2. Diuretik golongan penghambat enzim karbonik anhidrase
Diuretik ini merintangi enzim karbonanhidrase di tubuli proksimal sehingga di samping karbonat , juga Na dan K di ekskresikan lebih banyak bersama dengan air. Khasiat diuretiknya hanya lemah, setelah beberapa hari terjadi tachyfylaxie, maka perlu digunakan secara selang seling (intermittens). Diuretic bekerja pada tubuli Proksimal dengan cara menghambat reabsorpsi bikarbonat.yang termasuk golongan diuretik ini adalah asetazolamid, diklorofenamid dan meatzolamid.

3. Diuretik golongan tiazid
Diuretik golongan tiazid ini bekerja pada hulu tubuli distal dengan cara menghambat reabsorpsi natrium klorida. Efeknya lebih lemah dan lambat tetapi tertahan lebih lama (6-48 jam) dan terutama digunakan dalam terapi pemeliharaan hipertensi dan kelemahan jantung (dekompensatio cardis). Obat-obat ini memiliki kurva dosis efek datar, artinya bila dosis optimal dinaikkan lagi efeknya (dieresis, penurunan tekanan darah) tidak bertambah.Obat-obat diuretik yang termsuk golongan ini adalah ; klorotiazid, hidroklorotiazid, hidroflumetiazid, bendroflumetiazid, politiazid, benztiazid, siklotiazid, metiklotiazid, klortalidon, kuinetazon, dan indapa


4. Diuretik hemat kalium
Diuretik hemat kalium ini bekerja pada hilir tubuli distal dan duktus koligentes daerah korteks dengan cara menghambat reabsorpsi natrium dan sekresi kalium dengan jalan antagonisme kompetitif (sipironolakton) atau secara langsung (triamteren dan amilorida).efek obat-obat ini hanya melemahkan dan khusus digunakan terkombinasi dengan diuretika lainnya guna menghemat ekskresi kalium. Aldosteron menstimulasi reabsorbsi Na dan ekskresi K. proses ini dihambat secara kompetitif (saingan) oleh obat-obat ini. Amilorida dan triamteren dalam keadaan normal hanyalah lemah efek ekskresinya mengenai Na dan K. tetapi pada penggunaan diuretika lengkungan dan thiazida terjadi ekskresi kalium dengan kuat, maka pemberian bersama dari penghemat kalium ini menghambat ekskresi K dengan kuat pula. Mungkin juga ekskresi dari magnesium dihambat.

5. Diuretik kuat
Diuretik kuat ini bekerja pada Ansa Henle bagian asenden pada bagian dengan epitel tebal dengan cara menghambat transport elektrolit natrium, kalium, dan klorida. Obat-obat ini berkhasiat kuat dan pesat tetapi agak singkat (4-6 jam). Banyak digunakan pada keadaan akut, misalnya pada udema otak dan paru-paru. Memperlihatkan kurva dosis efek curam, artinya bila dosis dinaikkan yang termasuk diuretik kuat adalah ; asam etakrinat, furosemid dan bumetamid.


C.                Zat Stimulan
Stimulan adalah zat yang merangsang sistim saraf pusat sehingga mempercepat proses proses dalam tubuh, seperti meningkatnya detak jantung, pernapasan dan tekanan darah. Stimulan dapat membuat orang lebih siaga dan menyembunyikan kelelahan. Stimulan adalah zat yang dapat meningkatkan kerja organ-organ tubuh manusia namun juga dapat menimbulkan efek negatif jika digunakan secara berlebihan.Misalnya penurunan berat badan, kerusakan syaraf hingga kematian.
Pemakaian zat ini (Kokain dan Amfetamin) biasanya karena mengharapkan efek euphoria, menimbulkan rasa percaya diri, memperbaiki penampilan misalnya pada artis yang naik pentas, mengurangi rasa lelah, mengurangi rasa ngantuk dan rasa lapar.
Stimulan menaikkan kegiatan sistem saraf simpatetik, sistem saraf pusat (CNS) atau keduanya sekaligus. Beberapa stimulan meghasilkan sensasi kegirangan yang berlebihan, khususnya jenis-jenis yang memberi pengaruh pada CNS. Stimulan digunakan dalam terapi untuk menaikkan atau memelihara kewaspadaan, menjadi penawar rasa lelah juga memperbaiki kemampuan berkonsentrasi bagi orang- orang yang didiagnosus sulit memusatkan perhatian (terutama ADHD).
            Berdasarkan efek yang terjadi pada tubuh orang yang mengkonsumsi stimulan, ada 2 jenis yaitu:
a)      Obat yang bersifat stimulansia sedang :
  • Kafein dalam Kopi
  • Nikotin dalam tembakau
  • Ephedrin yang digunakan untuk mengobati asma dan bronkitis
b)      Obat yang bersifat stimulansia kuat :
  • Kokain
  •  Amfetamin
  • Ektasi
  • Tablet diet seperti Duromine
Obat-obat tersebut yang termasuk dalam kelompok kuat digolongankan ke dalam jenis obat terlarang karena mengakibatkan pengguna menjadi orang yang bersifat dan berkelakuan melawan hukum dan ketagihan
Saat mengkonsumsi stimulan, Stimulan akan diserap dalam tubuh (darah), diiringi dengan pelepasan Adrenalin dan pemblokade-an hormone insulin. Adrenalin lebih dikenal sebagai hormon “Fight or Flight”. Efek dari kerja adrenalin, detak jantung yang sangat cepat, meningkatnya tekanan darah, tarikan nafas yang berat dan cepat.
Saat Adrenalin dilepas tubuh kita pun akan melepaskan cadangan glukosa ke dalam darah. Kemudian, insulin akan memerintahkan sel tubuh untuk menyerap kelebihan glukosa dalam darah. Efek ini sering disebut sebagai hyperglycaemic, yaitu tingginya kadar gula dalam darah. Inilah alasan kenapa saat mengkonsumsi, seseorang tidak merasa lapar dan akan tahan untuk tidak makan selama berjam-jam. Lebih banyak dijumpai pengguna yang berbadan kurus dibandingkan pengguna yang kelebihan berat badan.
Dalam jangka panjang, Stimulan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, mengakibatkan si pengguna, walaupun sudah lama berhenti mengkonsumsi, sangat rentan terhadap serangan jantung dan stroke. Ini sebagai akibat dari rusaknya pembuluh arteri dalam darah, yang salah satu fungsinya, mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh.
Di dalam otak, sebagai respon terhadap Stimulan, otak akan memerintahkan tubuh untuk membuat zat endorphin lebih banyak lagi. Endorphin adalah senyawa protein yang lebih tepat disebut sebagai body’s natural pain killer. Struktur kimia Endorphin tidaklah jauh berbeda dengan painkiller kelas atas seperti morphine. Endorhpin dapat membuat seseorang merasa relaks dan euphoria.


D.                JENIS JENIS STIMULAN
1. 1.      KAFEIN                               
Kafein adalah zat psikoaktif yang terdapat dalam tanaman kopi, daun teh dan coklat. Zat kafein terbanyak terdapat pada kopi. Biji kering kopi robusta misalnya mengandung 2% -2,5% kafein. Kafein juga terdapat  dalam minuman ringan dan berbagai obat tertentu. Kafein  dapat meningkatkan gairah dan kesiagaan, tetapi juga dapat menimbulkan kecemasan (anxietas).
  1. 2.     NIKOTIN
Tembakau mengandung suatu senyawa proaktif yang disebut  nikotin.Nikotin  berasal dari nama Jean Nicot, orang yang memperkenalkan manfaat nikotin dalam bidang medis.
Efek negatif dari beberapa bahan kimia yang berasal dari rokok adalah sebagai berikut :
a)      Karbon monoksida (CO) .
  • Zat ini merupakan gas yang sangat beracun.
  • Gas karbon monoksida mudah terikat pada hemoglobin, sehingga mengurangi kemampuan darah mengikat oksigen dan membuat  jantung akan bekerja lebih keras.
  • Keracunan gas CO dapat menyebabkan kematian.
b)      PAH, dapat menyebabkan kanker.
c)    Tar dan resin
  • Suatu cairan berwarna kuning kecoklatan.Keduanya dapat menumpuk dan mengganggu kerja paru-paru.
  • Sekitar 30 jenis senyawa yang terdapat dalam tar dapat menyebabkan kanker.
  • Tar dan resin juga dapat membuat sistim pernapasan teriritasi, sehingga sesak napas.
d)     Nikotin
  • Bersifat racun. Zat inilah yang menyebabkan adiksi dalam rokok.
  • Nikotin dapat menstimulan susunan saraf pusat.
  • Kadar nikotin dalam sebatang rokok berkisar antara 1% sampai 4%.Sedangkan kadar nikotin yang masuk ke paru-parau sekitar 0,25 mg dari setiap batang rokok yang di hisap.
  • Dosis fatal nikotin pada manusia adalah 60 mg.
  1. 3.      KOKAIN
Kokain berasal dari tanaman  koka ( Erythroxylum coca) yang tumbuh di Bolivia  dan Peru pada lereng-lereng pegunungan Andes, di Amerika Selatan.Dalam bidang kedokteran, dulu kokain digunakan sebagai obat bius (anestesi) local, tetapi sekarang tidak digunakan lagi.
Zat kokain pada tanaman koka dipisahkan dari daunnya, sehingga didapat suatu kristal berwarna putih.Penyalah gunaan pemakaiannya dapat dengan cara ditelan, disedot melalui hidung, disuntik atau dihisap melalui rokok. Kokain  tergolong stimulan susunan saraf pusat. Pada dosis rendah, dapat melambatkan denyut jantung, tetapi pada dosis tinggi dapat meningkatkan denyut jantung sehingga tekanan darah naik.
Penyalahgunaan pemakaian kokain, dapat menimbulkan  :
  • Eksitasi ( perasaan senang sekali).
  • Kesadaran yang berkabut.
  • Pernapasan tidak teratur, kejang dan tremor.
  • Pupil melebar, denyut nadi bertambah cepat, tekanan darah naik ,rasa cemas dan ketakutan
  • Kokain dimetabolisasi secara cepat oleh hati , sehingga toletansi cepat terjadi.  
  1. 4.      AMFETAMIN
            Akhir abad ke 19, para ahli farmasi berhasil menemukan struktur kimia epinefrin (adrenalin), yaitu suatu zat yang secara alami sudah ada dalam tubuh untuk menghadapi stress dalam hidup.Setelah penemuan tersebut, ratusan zat yang berkhasiat mirip diantaranya amfetamin, berhasil disintesa.Beberapa diantaranya dimanfaatkan dalam bidang kedokteran,tetapi lebih banyak yang disalahgunakan
            Amfetamin juga dikenal dengan nama  speed, uppers, whiz atau sulfat.Contoh obat-obat penenang yang mengandung amfetamin adalah Ecstacy dan shabu-shabu (SS).
Penggunaan  amfetamin dalam bidang kesehatan adalah :
  • Untuk pengobatan terapi depresi ringan.
  • Parkinsonisme (penyakit akibat benturan dikepala terus menerus)
  • Skizofrenia (gila)
  • Hipotensi (tekanan darah tinggi)
Penyalah gunaan amfetamin  yang tidak berdasarkan petunjuk kesehatan :
  • Sebagai dopping, yaitu meningkatkan prestasi dalam pertandingan olah raga secara tidak sah.
  • Untuk mengurangi berat badan karena dapat menghilangkan rasa lapar.
  • Untuk meningkatkan ketahanan fisik dalam bekerja.
  • Untuk menghilangkan rasa kantuk sehingga sering digunakan oleh pengemudi jarak jauh
            Bila dipakai terus-menerus, amfetamin dapat menimbulkan ketergantungan fisik dengan gejala rasa lelah, apatis (sikap tak peduli), depresi, rasa nyeri pada seluruh tubuh, gerakan motorik lamban, hipersomnia (tidur terus) dan banyak mimpi.
…………………..            Intervensi utama utama dalam menangani para nyalahguna obat-obatan adalah detoksifikasi atau menghentikan penggunaan obat tersebut. Seseorang yang mabuk karena amfetamin dapat disadarkan dengan pemberian sejenis fenotiazin dalam dosis yang tepat. Fenotiazin adalah jenis obat-obatan yang biasa digunakan untuk menangani skizofrenia. Detoksifikasi ini merupakan cara pertama dan termudah dalam menangani pecandu atau penyalahguna obat-obatan. Terdapat dua pendekatan dalam menangani penyalahguna obat, yaitu biologis dan psikologis.


Daftar pustaka