Latihan Fisik dalam Bola Basket
(M.Zainal Arifin & Kasmadi)
A.
Pengertian Latihan Fisik
Latihan fisik adalah setiap aktivitas gerakan
tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi. Latihan
ini khusus ditujukan untuk mengembangkan dan meningkatkan kondisi fisik atlet.
Persiapan
fisik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam latihan untuk
mencapai suatu prestasi yang tinggi. Kondisi fisik adalah keadaan fisik
seseorang pada saat tertentu untuk melakukan suatu pekerjaan yang dijadikan
bebannya. Kondisi fisik merupakan salah satu prasyarat yang sangat diperlukan
dalam setiap usaha peningkatan prestasi seorang atlet, bahkan dikatakan dasar
landasan titik tolak suatu awalan olahraga prestasi.
Secara
umum kondisi fisik yang diperlukan dalam masing-masing olahraga adalah sama,
artinya setiap cabang olahraga memerlukan kondisi fisik dalam usaha mencapai
prestasi yang optimal, begitu halnya dalam olahraga bola basket. Seorang atlet dapat
dikatakan dalam keadaan kondisi fisik yang baik kalau ia mampu melakukan
aktivitas yang dibebankan kepadanya atau yang dilakukannya tanpa kelelahan yang
berlebihan. (Prawira, B. Y. 2013)
Pendapat
di atas menemukakan bahwa kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting
untuk mempertahankan atau meningkatkan tingkat kesegaran jasmani. Apabila tingkat
kesegaran jasmani seorang atlet dalam kondisi yang baik maka untuk penerapan
teknik dan taktik dalam permainan akan muda di kuasai serta gerakan yang
dilakukan efektif dan efisien.
B. Aspek Latihan Fisik
Latihan kondisi fisik sangat diperlukan
dalam mempersiapkan fisik seorang atlet sebelum pertandingan. Fisik merupakan
faktor yang menjadi penentu dalam sebuah tim yang sedang menjalani pertandingan
selain faktor teknik, strategi dan mental.
Olahraga bola basket merupakan bentuk
olahraga yang memerlukan perpaduan antara komponen fisik dan teknik. Berikut
adalah aspek latihan fisik dalam bola basket
menurut beberapa sumber:
a.
Komponen fisik secara umum dalam bola basket meliputi; koordinasi,
kecepatan, kelenturan, keakuratan, kelincahan, power, daya tahan, stamina dan
kebugaran jasmani yang tinggi. (Hidayah, taufiq. 2011)
b.
Unsur kondisi fisik yang
dominan dalam bola basket yaitu daya tahan aerobik, daya ledak otot lengan,
kecepatan, kelincahan dan daya ledak otot tungkai. (Prawira, B. Y. 2013)
c.
Kondisi fisik yang dominan dalam cabang olahraga bola basket
diantaranya adalah kelentukan, kecepatan gerak(dalam bentuk speed, agiilty, dan
quickness), kekuatan (dalam bentuk power dan power endurance) serta daya tahan
umum (dalam bentuk stamina). (Sutarza, E. F. 2013)
d.
Latihan kondisi fisik
harus ditata, dirancang dan dilakukan secara baik dan sistematis sehingga bisa
meningkatkan kesegaran jasmani dan meningkatkan kemampuan biomotorik yang
dibutuhkan. Komponen biomotorik terdiri dari: Kekuatan, Daya tahan, Kecepatan,
Kelentukan, dan Koordinasi. (Lutan, rusli. 2000:62)
e.
Mutu kondisi fisik dibagi menjadi 5: Kelincahan dan kecekatan,
Dasar stamina, Kecepatan, Daya tahan dan kemampuan bermain cepat, dan Tenaga
eksplosif. (coever, wiel. 1985:173)
f.
Kondisik fisik merupakan kemampuan seorang olahragawan dalam
melaksanakan kegiatan olahraga. Berikut adalah unsur-unsur kondisi fisik:
Speed(kecepatan), Strenght(kekuatan), Endurance(daya tahan),
Flexibility(kelentukan), dan Agility(kelincahan). (Muchtar, remy. 1992:82)
g.
Kondisi fisik yang dominan dalam cabang olahraga adalah sebagai
berikut: kekuatan otot, ketahanan otot, kemampuan anaerobik, ketahanan
kardiovaskuler, dan kelenturan. (Pate,dkk. 1993:299)
Dari beberapa sumber diatas, dapat
disimpulkan bahwa aspek latihan fisik yang sangat berpengaruh dalam bola basket
adalah:
a. Kekuatan
Kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang
tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban
sewaktu-waktu. Kekuatan otot adalah komponen yang paling penting guna
meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Hal ini disebabkan karena:
1. kekuatan
merupakan daya penggerak setiap aktivitas fisik.
2. kekuatan
memegang peranan penting dalam melindungi seseorang dari kemungkinan cedera.
3. dengan
kekuatan akan dapat lari lebih cepat, melempar atau menendang lebih jauh dan
lebih efisien, memukul lebih lebih keras, demikian pula dapat membantu lebih
kuat stabilitas sendi-sendi.( Hariyanta,
dedy, dkk. 2014)
b.
Kecepatan
Kecepatan adalah
kemampuan tubuh untuk melakukan gerakan yang baik dan tepat dengan waktu
sesingkat-singkatnya. Kecepatan dalam permainan bolabasket sangat dibutuhkan baik
itu kecepatan reaksi, kecepatan bergerak, dan kecepatan sprint, karena
dalam permainan bola basket sering dihadapkan pada kondisi dimana atlet harus
bertindak cepat.
Pada saat penyerangan
seorang atlet harus cepat bertindak, kecepatan dalam mennggiring bola (dribble),
menerobos lawan, kecepatan dalam mempassing, kecepatan dalam berlari sprint membawa
bola. Situasi-situasi tersebut menuntut seorang atlet atau suatu tim mempunyai
kecepatan yang baik untuk memenang suatu pertandingan. Apabila kecepatan ini
tidak dimiliki oleh seorang atlet maka dalam penyerangan lawan akan lebih siap
untuk membendung penyerangan, bola dribble akan muda dirampas lawan,
gerakan-gerakan tipuan akan muda diketahui lawan dan taktik permainan suatu tim
akan mudah dibendung lawan.( Prawira, B.
Y. 2013)
c. Kelentukan
Kelentukan (flexibility) merupakan
kemampua untuk
melakukan gearakan persendian melalui jangkauan yang kebih luas. Latihan
kelentukan dapat menolong mengurangi esiko edera dengan meningkatkan jangkauan
gerak sendi.( Lutan,
rusli, dkk. 2000:75)
Latihan kelentukan merupakan latihan yang bertujuan untuk
meningkatkan daya elastis dari ujung-ujung otot dan urat.( Muchtar, remy.
1992:90)
d. Kelincahan
Kelincahan
adalah kemampuan tubuh untuk mengubah arah atau posisi dengan cepat. Kelincahan
merupakan modal dalam bergerak dengan cepat sesuai dengan situasi dan kondisi
dari gerak yang akan dilakukan. ( Prawira,
B. Y. 2013)
Dalam permainan
bolabasket kelincahan digunakan dalam penguasaan bola (mengontrol bola), melakukan
pivot (gerakan berporos), melakukan gerakan-gerakan tipuan pada saat
menbawa bola (dribble), melakukan gerakan-gerakan tipuan untuk mengumpan
bola pada teman, gerakan tipuan untuk menerima passing dari teman, dan
banyak lagi gerakan lainnya yang membutuhkan kelincahan. Apabila kelincahan
tidak dimiliki oleh seorang atlet maka teknik dan taktik dalam permainan lebih
mudah dibendung lawan. Untuk itu kelincahan sangat dibutuhkan oleh seorang
atlet bola basket
.
e. Daya tahan
Daya tahan adalah kemampuan organisme pemain
untuk mengatasi kelelahan yang timbul setelah melakukan aktivitas tubuh
berolahraga dalam waktu yang lama. (Prawira,
B. Y. 2013). Tujuan utama dari latihan daya tahan adalah meningkatkan kemampuan
kerja jantung disamping meningkatkan kerja paru – paru dan system peredaran
darah.
Daya tahan merupakan suatu keadaan atau
kondisi tubuh yang mampu untuk bekerja dalam waktu yang cukup lama. Seorang
atlet dikatakan mempunyai daya tahan yang baik apabila ia tdak mudah lelah atau
dapat terus bergerak dalam keadaan kelelahan. Daya tahan dibagi menjadi dua,
yakni :
·
Daya tahan aerobik, dikembangkan melalui latihan lari
terus menerus atau lari interval.
·
Daya tahan anaerobic, dikembangkan melalui latihan
lari dengan kecepatan tinggi. (Lutan, rusli. 2000:71)
f. Daya ledak
Daya ledak
adalah kemampuan mengarahkan kekuatan dengan cepat dalam waktu yang singkat
untuk memberikan momentum yang paling baik pada tubuh atau objek dalam suatu gerakan
explosive untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. (Prawira, B. Y. 2013)
Daya ledak akan
menentukan seberapa keras orang dapat memukul, seberapa jauh melempar, seberapa
tinggi melompat, seberapa cepat berlari dan sebagainya. Daya ledak merupakan perpaduan
antara unsur kekuatan dangan kecepatan. Daya ledak dalam bola basket terbagi dalam
dua komponen, yakni:
1.
Daya ledak otot lengan
2.
Daya ledak otot tungkai
Latihan
kondisi fisik juga berpengaruh terhadap fungsi dan sistem organisme tubuh.
Berikut adalah pengaruh latihan kondisi fisik:
·
Akan ada peningkatan
dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung.
·
Akan ada peningkatan
dalam kekuatan, kelentukan, stamina, dan komponen kondisi fisik lainnya.
·
Akan ada ekonomi gerak
yang lebih baik pada waktu latihan.
·
Akan ada pemulihan yang
lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan.
·
Akan ada respon yang
cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu respon demikian
diperlukan. (Lutan,
rusli, dkk. 2000:60)
Atlet cabang olahraga bola basket dituntut
untuk memiliki komponen kebugaran jasmani yang tinggi, terutama yang memberikan
sumbangan terbesar pada pencapaian kesempurnaan penampilan dalam permainan.
Untuk mencapai kondisi fisik maksimal tersebut dibutuhkan latihan khusus yang
terencana, terprogram dan dilaksanakan secara berkelanjutan.
C. Macam-macam Latihan Kondisi Fisik
Dalam
melaksanakan latihan kondisi fisik, latihan diawali dengan gerak pemanasan. Gerak
Pemanasan merupakan bagian dari aspek kondisi fisik dari kelentukan. Gerak Pemanasan
merupakan cara untuk mengadaptasi otot agar tidak “kaget” sebelum melakukan
aktivitas fisik yang berat. Selain itu, gerak pemanasan juga bertujuan untuk
meminimalisasi resiko terjadinya cedera dalam waktu latihan.
Latihan
kondisi fisik dalam bola basket dikelompokkan sesuai dengan aspek kondisi fisik
yang akan dilatih. Aspek kondisi fisik dalam bola basket adalah sebagai
berikut:
1.
Kekuatan
Dalam
melatih aspek ini dalam bola basket, biasanya dilakukan program latihan beban
atau weight training. Seperti yang diungkapkan Lutan, rusli, dkk.(2000:70),” Latihan kekuatan
dilakukan dalam bentuk latihan weight training”.
Program latihan weight training, merupakan
suatu program yang secara efektif meningkatkan kekuatan, kesanggupan melompat,
daya tahan, dan kecepatan bergerak. Program weight training dititikberatkan
pada perkembangan oto-otot yang terletak di sekitar bahu, lengan, tangan, jari,
dan kaki. Berikut ini adalah latihan weight training dalam bola basket: clean
dan press, curl, lateral raise, forward raise, squat, pull over, quick partial
bends, dan jumping to tuch. (Ahmadi,
nuril. 2007:34)
Bentuk latihan kekuatan dilakukan dalam 3
bentuk, yakni:
·
Bergeraknya tubuh olahragawan(berlari, melompat, dsb)
·
Menggerakkan benda / alat, seperti bola, angkat barbel, dsb
·
Latihan kekuatan dilakukan dengan berbagai kombinasi kekuatan
(circuit training). (Muchtar, remy. 1992:85)
2.
Kecepatan
Latihan kecepatan dilakukan dalam bentuk
lari yang dikombinasikan dengan latihan reaksi.beberapa catatan yang
diperhatikan dalam latihan kecepatan:
Ø Latihan kecepatan dilakukan pada awal dari
suatu unit latihan, pada saat otot-otot masih segar.
Ø Intensitas latihan berada pada tingkat sub
maksimum atau maksimum. Intensitas tinggi memerlukan konsentrasi penuh dan
kemauan yang tinggi.
Ø Diterapkan pada jarak 30-80 m
Ø Jumlah pengulangan antara 10-16 kali dan
terdiri dari 3-4 seri
Ø Waktu istirahat antara pengulangan adalah
1-3 menit dan waktu istirahat antara seri adalah 6 menit
Dalam melatih kecepatan, diperlukan
rangsangan/stimulasi luar seperti tepukan, peluit,dll yang bertujuan untuk
melatih kecepatan reaksi pemain. (Muchtar, remy. 1992:87)
Latihan kecepatan dilatih dengan latihan
seperti: latihan lari bolak balik, latihan
zig-zag, latihan sprint 50 meter. (Prawira, B. Y. 2013)
3.
Kelentukan
Latihan kelentukan merupakan latihan yang
bertujuan untuk meningkatkan daya elastis dari ujung-ujung otot dan urat.
Bentuk latihan yang digunakan untuk melatih kelentukan adalah:
·
Peregangan dinamis, dilakukan dengan menggerak-gerakkan tubuh atau
anggota tubuh secara beriramaatau memantul-mantulkannya. Contoh gerakannya:
Ø Duduk telunjur dengan kedua kaki lurus,
usahakan mencapai ujung jari kaki dengan jari-jari tangan, sambil melakukan
gerakan merenggut pinggang
Ø Sikap jongkok, kedua tangan bertumpu
dilantai. Lemparkan kaki lurus kebelakang secara bergantian
Ø Berbaring telungkup, tangan dilipat kebelakang
kepala dan dada berulang-ulang setinggi mungkin ke atas
Ø dll
·
Peregangan statis, dilakukan dengan memprtahan siakp tubuh tanpa
bergerak untuk beberapa saat. Contoh gerakannya:
Ø Berdiri dengan kedua kaki rapat.
Bungkukkan badan hingga jari menyentuh lantai. Pertahankan tanpa bergerak selam
20-30 detik.
Ø Duduk bersila dengan telapak kaki bertemu.
Tarik tumit ke arah dalam dengan kedua tangan. Pertahankan sikap ini selama
20-30 detik.
Ø Sikap berbaring. Tarik kedua lutut dengan
kedua tangan ke arah/ menyentuh dada. Kepala diangkat. Pertahankan sikap ini
selama 20-30 detik.
Ø Dll. (Muchtar, remy. 1992:90)
4.
Kelincahan
Latihan kelincahan merupakan kemampuan
untuk merubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dalam keadaan bergerak tanpa
kehilangan keseimbangan. Beberapa bentuk latihan kelincahan:
1.
Lari rintangan
2.
Lari zig-zag
3.
Lari bolak-balik(shuttle run). (Muchtar, remy. 1992:87)
5.
Daya
tahan
Latihan daya tahan merupakan kemampuan
untuk bekerja atau berlatih dalam waktu yang lama tanpa mengalami kekalahan.
Latihan daya tahan dilatih dengan lari jarak jauh, latihan aerobik 12 menit,
cross country, lari lintas alam, fartlek dan interval training. (Muchtar, remy.
1992:88).
Daya tahan dibagi
menjadi dua, yakni :
·
Daya tahan aerobik, dikembangkan melalui latihan lari
terus menerus atau lari interval.
·
Daya tahan anaerobic, dikembangkan melalui latihan
lari dengan kecepatan tinggi. (Lutan, rusli, dkk. 2000:72)
6.
Daya
ledak
Latihan daya ledak dipengaruhi oleh aspek
kekuatan dan kecepatan kontraksi otot. Latihan daya ledak dapat dilakukan
dengan cara:
a. Meningkatkan kekuatan tanpa mengabaikan
kecepatan atau menitik beratkan pada kekuatan.
b. Meningkatkan kecepatan tanpa mengabaikan
kekuatan atau menitik beratkan pada kecepatan.
c. Meningkatkan kekuatan dan kecepatan secara
simultan.
Dalam mengembangkan latihan daya ledak,
beban latihan tidak boleh terlalu berat sehingga gerakan yang dilakukan
berlangsung cepat dan dalam frekuensi yang banyak. Bentuk latihan yang yang
digunakan untuk meningkatkan aspek daya ledak adalah sebagai berikut:
a. Melompat dengan dua kaki (double leg
bound)
b. Melompat dengan kaki secara bergantian
c. Lompat jongkok
d. Lompat dua kaki dengan box
Daftar Pustaka
Ahmadi, nuril. 2007. Permainan Bola Basket. Surakarta: Era
intermedia
Ardianto, sigit,
dkk. 2013 Hubungan antara Antropometri Tubuh dengan Kelincahan (Agiltiy) dan
Daya Tahan Kardiovaskular (VO2Max) Pada Olahraga Basket
Coever, wiel. 1985. Sepak bola: program pembinaan pemain ideal.
Jakarta: Gramedia
Hanafi, suriah. 2010. Efektifitas Latihan Beban Dan
Latihan Pliometrik Dalam Meningkatkan Kekuatan Otot Tungkai Kecepatan Reaksi
Hariyanta, dedy, dkk. 2014, Pengaruh
Circuit Training Terhadap Kekuatan Otot Tungkai dan VO2Max
Lutan, rusli, dkk. 2000. Dasar-dasar kepelatihan.
Jakarta:Depdikbud
Muchtar, remy. 1992. Olahraga pilihan sepak bola. Jakarta:
Depdikbud
Hidyah, taufiq.
2011, Latihan Multilateral Alternatif
Untuk Meningkatkan Kondisi Fisik Pemain Bola Basket
Pate,dkk. 1993. Dasar-dasar Ilmiah Kepelatihan. Semarang: IKIP
Semarang Press
Prawira, B. Y. 2013, Tinjauan Kondisi Fisik Atlet Basket
Sutarza, E. F. 2013, Pengaruh Latihan
Kecepatan Gerak terhadap Kemampuan Dribble dalam Permainan Bola Basket