Search This Blog

Sunday 6 November 2016

kebugaran jasmani dan Factor – factor yang mempengaruhi


A.     Pengertian kebugaran jasmani
 kebugaran jasmani dan faktor faktor yang mempengaruhi
.Kebugaran jasmani merupakan suatu keadaan yang sangat diinginkan oleh setiap orang. Dengan kebugaran jasmani orang akan dapat tampil lebih dinamis dan tercipta produktivitas kerja. Manfaat jasmani pada saat ini sudah sangat disadari oleh masyarakat, terbukti dengan berkembangnya pusat-pusat kebugaran dan kegiatan olahraga yang marak di selenggarakan yang kesemuanya berpangkal pada pencarian kebugaran jasmani. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa kebugaran jasmani sangat penting dimiliki oleh setiap manusia agar dapat menjalankan kegiatannya sehari-hari.


1.      Jasmani
Keadaan jasmani seseorang mempengaruhi kebugaran jasmaninya. Orang yang keadaan fisiknya sedang sehat tentu memiliki kebugaran jasmani yang lebih baik dibandingkan dengan orang yang sedang sakit.
2.      Genetik
Level kemampuan fisik seseorang dipengaruhi oleh gen yang ada dalam tubuh. Genetik atau keturunan yaitu sifat-sifat spesifik yang ada dalam tubuh seseorang dari sejak lahir. Sifat genetik mempengaruhi perbedaan dalam ledakan kekuatan, pergerakan anggota tubuh, kecepatan lari, kecepatan fleksibilitas, dan keseimbangan pada setiap orang. Selain itu, sifat genetik mempengaruhi fungsi pergerakan anggota tubuh dan kontraksi otot. Hal ini berhubungan dengan perbedaan jenis serabut otot seseorang, dimana serabut otot skeletal memperlihatkan beberapa struktural, histokimiawi, dan sifat karakteristik yang berbeda-beda (Ruhayati dan Fatmah, 2011).
3.      Usia
Kebugaran jasmani anak-anak meningkat sampai mencapai maksimal pada usia 25-30 tahun, kemudian akan terjadi penurunan kapasitas fungsional dari seluruh tubuh, kira-kira sebesar 0,8-1% per tahun, tetapi bila rajin berolahraga penurunan ini dapat dikurangi sampai separuhnya.Semakin tua usia seseorang maka kebugaran jasmaninya juga akan menurun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebugaran jasmani orang yang masih muda lebih baik dibandingkan denga orang yang usianya sudah tua.
4.      Jenis Kelamin
Sampai pubertas biasanya kebugaran jasmani anak laki-laki hampir sama dengan anak perempuan, tapi setelah pubertas anak-anak laki-laki biasanya mempunyai nilai yang jauh lebih besar. Seperti yang kita ketahui, pada umumnya laki-laki mempunyai tenaga yang lebih kuat dibanding dengan tenaga perempuan. Hal ini berlaku pula bahwa ada kecenderungan bahwa kebugaran jasmani laki-laki lebih kuat dibanding perempuan. Walaupun tidak menutup kemungkinan ada perempuan yang memiliki kebugaran jasmani lebih baik dibanding laki-laki. Karena ada faktor- faktor lain yang mempengaruhi.
5.      Aktivitas Fisik
Secara teoritis tingkat kebugaran setiap orang berbeda-beda artinya tidak semua orang memiliki kebugaran jasmani pada kategori yang memadai. Aktivitas jasmani merupakan fungsi dari kebugaran jasmani maka seseorang yang tidak memiliki kebugaran jasmani memadai, produktivitasnya juga tidak akan sebaik orang yang memiliki kategori kebugaran baik. Begitu juga sebaliknya seseorang yang tidak melakukan aktivitas jasmani memadai tidak akan memiliki kebugaran yang baik (Mahardika, 2009).
Kegiatan fisik sangat mempengaruhi semua komponen kebugaran jasmani, latihan fisik yang bersifat aerobik dilakukan secara teratur akan mempengaruhi atau menigkatkan daya tahan kardiovaskular dan dapat mengurangi lemak tubuh (Depkes, 1994 dalam Ruhayati dan Fatmah, 2011).
Para ahli epdemiologi membagi aktivitas fisik ke dalam dua kategori, yaitu aktivitas fisik terstruktur (kegiatan olahraga) dan aktivitas fisik tidak terstruktur (kegiatan sehari-hari seperti berjalan, bersepeda dan bekerja) (Williams, 2002 dalam Fatmah, 2011). Menurut Baecke (1982) dalam Ruhayati dan Fatmah (2011), terdapat tiga aspek bermakna dapat menggambarkan tingkat aktivitas fisik seseorang, yaitu pekerjaan, olahraga dan kegiatan di waktu luang. Banyaknya aktivitas fisik berbeda pada tiap individu tergantung pada gaya hidup perorangan dan faktor lainnya.
Aktivitas fisik yang dilakkan secara teratur dapat mengurangi risiko terhadap penyakit seperti cardiovaskuler disease (CDV), stroke, diabetes mellitus dan kanker kolon. Selain itu juga memberikan efek positif terhadap penyakit sepertu kanker payudara, hipertensi, osteoporosis dan risiko jatuh, kelebihan berat badan, kondisi muskuloskleletal, gangguan mental dan psikologikal dan mengontrol perilaku yang berisiko seperti merokok, alkohol, serta juga dapat meningkatkan produktivitas dalam bekerja (WHO, 2008 dalam Ruhayati dan Fatmah, 2011).
Aktivitas fisik rutin dapat memberikan dampak positif bagi kebugaran seseorang, di antaranya yaitu: 1) peningkatan kemampuan pemakaian oksigen dan curah jantung, 2) penurunan detak jantung, penurunan tekanan darah, peningkatan efisiensi kerja otot jantung, 3) mencegah mortalitas akibat gangguan jantung, 4) peningkatan ketahanan saat melakukan latihan fisik, 5) peningkatan tubuh (berkaitan dengan gizi tubuh), 6) meningkatkan kemampuan otot, dan 7) mencegah obesitas (Astrand, 1992 dalam Ruhayati dan Fatmah, 2011).
Kebiasaan olahraga defenisikan sebagai suatu kegiatan fisik menurut cara dan aturan terentu dengan tujuan meningkatkan efisisensi fungsi tubuh yang hasilnya adalah meningkatkan kebugaran jasmani. Sedangkan kualitas olahraga adalah penilaian terhadap aktivitas olahraga berdasarkan frekuensi dan lamanya berolahraga setiap kegiatan dalam seminggu. Olahraga dapat meningkatkan kebugaran apabila memenuhi syarat-syarat berikut (Depkes, 1994 dalam Ruhayati dan Fatmah, 2011):
6.      Istirahat
Dengan istirahat yang cukup,seseorang akan memiliki kebugaran yang bagus. Akan tetapi apabila orang yang banyak melakukan aktivitas akan tetapi waktu yang digunakan untuk beristirahat kurang maka kebugaran jasmaninya pun akan menurun.
7.      Pengaruh Gizi dan Makanan
Makanan yang kita makan akan diubah bentuknya menjadi energy yang menyokong kegiatan atau aktivitas kita sehari-hari. Apabila makanan yang kita makan tidak memenuhi kebutuhan dan gizinya pun kurang, maka energy yang akan digunakan untuk melakukan aktivitas pun akan berkurang. Sehingga hal ini juga mempengaruhi kebugaran jasmani.
Daya tahan yang tinggi bila mengkonsumsi tinggi karbohidrat (60-70 %). Diet tinggi protein terutama untuk memperbesar otot dan untuk olahraga yang memerlukan kekuatan otot yang besar.semua penjrlasan di atas memiliki kaitan yang erat engan fitness.

Daftar pustaka


Tuesday 1 November 2016

Latihan Kelincahan

   A.    Pengertian Kelincahan
Kelincahan dipandang sebagai satu kasus yang khusus, disebabkan karena kelincahan berkaitan erat dengan komponen kesegaran jasmani, dipengaruhi oleh sistem saraf serta tergantung pada faktor keturunan dan lingkungan (Burke, 1980). Kelincahan secara khusus tergantung pada kecepatan, serta dipengaruhi oleh faktor-faktor somatotype, usia, dan kelelahan (davis, Kimmet &Auty, 1989; Jensen&Fisher, 1979). Karakteristik kelincahan sangat unik. Menurut Jensen & Fisher (1979) Kelincahan tersusun atas komponen-komponen koordinasi, kekuatan, kelentukan, waktu reaksi dan Power.
Menurut Ruslan (2012 :4) dalam jurnal yang berjudul latihan kelincahan terhadap keterampilan menggiring bola pada klub sepak bola smp negeri 5 gorontalo mengatakan bahwa, kelincahan merupakan salah satu komponen fisik yang banyak dipergunakan dalam olahraga. Kelincahan pada umumnya di definisikan sebagai kemampuan mengubah arah secara efektif dan cepat, sambil berlari hampir dalam keadaan penuh. Kelincahan terjadi karena gerakan tenaga yang ekplosif.
Widiastuti (2011:125) menyatakan, Kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah atau posisi tubuh dengan cepat yang dilakukan bersama-sama dengan gerakan lainnya. Disamping itu kelincahan merupakan prasyarat untuk mempelajari dan memperbaiki keterampilan gerak dan teknik olahraga, terutama gerakan-gerakan yang membutuhkan koordinasi gerakan.
Kelincahan merupakan persyaratan untuk mempelajari dan memperbaiki keterampilan gerak dan teknik olahraga, terutama gerakan-gerakan yang membutuhkan koordinasi gerak, (Ismaryanti, 2008: 66).
Menurut Suharno HP (1983:23) mendefinisikan kelincahan adalah kemampuan dari seseorang untuk merubah posisi dan arah secepat mungkin sesuai dengan situasi yang dihadapi.


   B.     Jenis-jenis Kelincahan
GCPC (1974) membedakan kelincahan dalam dua jenis. yakni kelincahan umum(general agility) dan kelincahan khusus (specific agility). Dari segi kinesiologis, kelincahan umum melibatkan gerakan seluruh segmen tubuh dan kelincahan khusus hanya melibatkan segmen mbuh tertentu. Keberadaan kelincahan umum (dalam berbagai aktivitas olahraga) dan kelincahan khusus (dalam ragam teknik olahraga tertentu) sangat rumit, karena secara khusus ditentukan oleh kebutuhan gerak pada masing- masing kegiatan olahraga dan tidak dapat saling ditransferkan, oleh karenanya kelincahan harus ditingkatkan atau dikembangkan menurut kebutuhan khusus kegiatan olahraga yang bersangkutan.
Menurut Suharno HP (1993: 51), kelincahan umum artinya kelincahan seseorang untuk menghadapi olahraga pada umumnya dan situasi hidup dengan lingkungan. Sedangkan kelincahan khusus dapat diartikan kelincahan seseorang untuk melakukan cabang olahraga khusus yang cabang olahraga lain tidak diperlukan.


Berikut adalah beberapa bentuk instrument tes Kelincahan:
1.      Right Boomerang Run Test
·         Metode pelaksanaan:
Tanda kerucut ditempatkan pada 5,18 m dari garis start. Tanda yang lain diletakkan pada 4,57 m diseberang tanda pertama. Tanda kerucut yang lain ditempatkan pada 4,57 m disamping tanda pertama dari garis start.
 bentuk tes kelincahan



2.      Illinois agility run
·         Metode pelaksanaan:
Orang bersiap pada garis start, pada aba-aba “ya” orang tersebut berlari secepat-cepatnya menuju garis A, salah satu kaki harus menyentuh garis. Kemudian berbalik menuju cone pertama, berputar ke kiri pada cone pertama, lalu melakukan zig-zag hingga cone ke 4. Kemudian berputar ke kanan pada cone ke empat, kemudian zig-zag kembali ke cone pertama. Kemudian berputar ke kiri pada cone pertama, kemudian berlari menuju garis B kemudian berputar menuju garis finish. Penilaian instrumen tes Illinois agility run:

Agility Run Ratings (seconds)
Rating
Male
Female
Excellent
<15,2
<17
Good
16,1-15,2
17,9-17
Average
18,1-16,2
21,7-18
Fair
18,3-18,2
23-21,8
Poor
>18,3
>23


 bentuk tes kelincahan

3.      Hexagonal obstacle test
·         Alat yang dibutuhkan: 66 cm segienam sisi dan stopwatch
·         Metode Pelaksanaan:
Ø  Mula-mula atlet berdiri di tengah-tengah segi enam menghadap ke jalur A. pertahankan posisi ini selama pengetesan, pada perintah “GO” stopwatch dijalankan dan atlet melompat dengan kedua kaki melewati garis B dan kembali ke tengah, lalu melewati garis C kemudian kembali ke tengah dan seterusnya sampai semua titik terlewati.
Ø  Tes dilakukan sebanyak tiga kali pelaksanaan, dan setelah itu, stopwatch dihentikan dan waktu di catat.
Ø  Kemudian istirahat dan stelat istirahat, dilanjutkan tes kedua sebanyak tiga kali pelaksanaan. Dari dua tes tersebut, waktu yang terbaik adalah waktu yang diambil. Jika atlet melakukan tes yang tidak sesuai dengan ketentuan, maka tes di ulang.

Agility Run Ratings (seconds)
Rating
Male
Female
Excellent
<11,2
<12
Above Average
11,2-13,3
12,2-15,3
Average
13,4-15,5
15,4-18,5
Below Average
15,6-17,8
18,6-21,8
Poor
>17,8
>21,8





   D.     Kesimpulan
Berdasar hasil pembahasan makalah diatas, dapat disimpulkan bahwa kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengubah arah dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan.
GCPC (1974) membedakan kelincahan dalam dua jenis. yakni kelincahan umum(general agility) dan kelincahan khusus (specific agility). Dari segi kinesiologis, kelincahan umum melibatkan gerakan seluruh segmen tubuh dan kelincahan khusus hanya melibatkan segmen tubuh tertentu. Menurut Suharno HP (1993: 51), kelincahan umum artinya kelincahan seseorang untuk menghadapi olahraga pada umumnya dan situasi hidup dengan lingkungan. Sedangkan kelincahan khusus dapat diartikan kelincahan seseorang untuk melakukan cabang olahraga khusus yang cabang olahraga lain tidak diperlukan.
Bentuk-bentuk Instrumen Tes Kelincahan antara lain :
1. Right Boomerang Run Test
2. Illinois agility run
3. Hexagonal obstacle test


Daftar Pustaka
Widiastuti. 2015. Tes dan Pengukuran Olahraga. Jakarta: Rajawali

Tuesday 25 October 2016

Proses Manajemen saran dan prasarana Olahraga

Proses Manajemen saran dan prasarana  Olahraga 

A.    Pengertian sarana dan prasarana olahraga
 proses manajemen sarana dan prasarana olahragaSarana prasarana olahraga adalah suatu bentuk permanen, baik itu ruangan di luar maupun di dalam. Contoh : Gymnasium, lapangan permainan, kolam renang, dsb. (Wirjasanto 1984:154). Pengertian sarana prasarana tidak seperti yang di atas, namun ada beberapa pengertian lain menurut sumber yang berbeda pula.
Sarana prasarana olahraga adalah semua sarana prasarana olah raga yang meliputi semua lapangan dan bangunan olah raga beserta perkengkapannya untuk melaksanakan program kegiatan olah raga (Seminar Prasarana Olah Raga Untuk Sekolah dan Hubungannya dengan Lingkungan (1978).
Sarana olahraga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk dan jenis peralatan serta perlengkapan yang digunakan dalam kegiatan olahraga. Prasarana olah raga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari tempat olah raga dalam bentuk bangunan di atasnya dan batas fisik yang statusnya jelas dan memenuhi persyaratanyang ditetapkan untuk pelaksanaan program kegiatan olah raga (Kumpulan Makalah Manajemen Olah Raga halaman 38).
Dari beberapa pengertian di atas dapat diartikan bahwa sarana prasarana oloahraga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk jenis bangunan/tanpa bangunan yang digunakan untuk perlengkapan olah raga. Sarana prasarana olahraga yang baik dapat menunjang pertumbuhan masyarakat yang baik.

B.     Pengertian masing-masing proses Manajemen Olahraga
Berikut adalah proses dalam memanajemen sarana dan prasarana olahraga:
            1.      Perencanaan
            2.      Pengorganisasian
            3.      Penggerakan
            4.      Pemeliharaan
            5.      Pengawasan

1.      Pengertian Perencanaan
Perencanaan(Planning) merupakan suatu fungsi manajemen yang paling utama. Pada urutan kegiatan, perencanaan merupakan awal kegiatan. Fungsi yang lain akan bekerja setelah diberi arahan oleh bagian perencanaan. Secara umum, perencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi (perusahaan) dan kemudian menyajikan dengan jelas strategi (program), taktik (cara melaksanakan program), dan operasi (tindakan) yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi (perusahaan).
Oleh karena itu, pengertian perencanaan adalah proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dan langkah-langkah yang harus dilakukan agar tujuan dapat tercapai. Perencanaan memberikan informasi untuk mengkoordinasikan pekerjaan secara akurat dan efektif. Suatu rencana yang baik harus berdasarkan sasaran, bersifat sederhana, mempunyai standar, fleksibel, seimbang, dan menggunakan sumber-sumber yang tersedia dulu. Berikut ini Pengertian Perencanaan yang dikemukakan oleh beberapa ahli
  • Douglas: Perencanaan adalah suatu proses kontinu dari pengkajian, membuat tujuan dan                    sasaran, dan mengimplementasikan serta mengevaluasi atau mengontrolnya.
  •  Alexander: Perencanaan adalah memutuskan seberapa luas akan dilakukakan,                                  bagaimana      melakukannya, kapan melakukannya, dan siapa yang melakukannya. 
  • ·    Steiner: Perencanaan adalah suatu proses memulai dengan sasaran-sasaran, batasan strategi, kebijakan, dan rencana detail untuk mencapainya, mencapai organisasi untuk menerapkan keputusan, dan termasuk tinjauan kinerja dan umpan  balik terhadap pengenalan siklus perencanaan baru.

2.      Pengertian Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
Pengorganisasian (Organizing) adalah suatu langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan yang di pandang. Seperti bentuk fisik yang tepat bagi suatu ruangan kerja administrasi, ruangan laboratorium, serta penetapan tugas dan wewenang seseorang pendelegasian wewenang dan seterusnya dalam rangka untuk mencapai tujuan.

3.      Pengertian Penggerakan (Actuating)
Penggerakan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan untuk menggerakan, membimbing, mengatur segala kegiatan yang telah diberi tugas dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha organisasi.
George R. Terry Menempatkan semua anggota kelompok agar bekerja secara sadar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan perencanaan dan pola organisasi. Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo Pengaktifan orang-orang sesuai dengan rencana dan pola organisas yang telah ditetapkan. · Prof. Dr. H. Arifin Abdurrachman, MPA Kegiatan manajemen untuk membuat orang-orang lain suka dan dapat bekerja. · Prof. Dr. Sondang S. Siagian, MPA Penggerakan (motivating) adalah keseluruhan proses pemberian motif bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa, sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.
4.      Pengertian Pemeliharaan
Maintenance (pemeliharaan) adalah semua aktivitas yang berkaitan untuk mempertahankan        peralatan system dalam kondisi layak bekerja. Sebuah system pemeliharaan yang baik akan        menghilangkan variabilitas system. Taktik pemeliharaan adalah :
a.       Menerapkan dan meningkatkan pemeliharaan pencegahan
b.      Meningkatkan kemampuan atau kecepatan perbaikan

5.      Pengertian Pengawasan
               Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut. Controlling is the process of measuring performance and taking action to ensure desired results. Pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan . The process of ensuring that actual activities conform the planned activities.
Menurut Winardi “Pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksanakan oleh pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang direncanakan”. Sedangkan menurut Basu Swasta  “Pengawasan merupakan fungsi yang menjamin bahwa kegiatan-kegiatan dapat memberikan hasil seperti yang diinginkan”. Sedangkan menurut Komaruddin “Pengawasan adalah berhubungan dengan perbandingan antara pelaksana aktual rencana, dan awal untuk langkah perbaikan terhadap penyimpangan dan rencana yang berarti”. 

Daftar Pustaka