Hubungan Tujuan
Olahraga menurut Badan Olahraga Dunia (IOC) dengan Tujuan Pendidikan Nasional
M.
Zainal Arifin dan kasmadi
Berolahraga adalah hak asasi manusia.
Semua orang berhak berolahraga, tanpa
mengalami diskriminasi apa pun sesuai
dengan semangat Olimpiade, yang
mensyaratkan sikap saling pengertian,
semangat persahabatan, solidaritas,
dan sportivitas."
Tokoh yang memprakarsai olimpiade modern adalah Baron
Pierre de Coubertin, beliau adalah seorang bangsawan
Prancis yang membangkitkan semangat olimpia. Ide dasar
yang disampaikan beliau adalah, menciptakan dunia yang
damai dengan mengimplementasikannya dalam olahraga.
Badan organisasi yang menaungi Olimpiade adalah
International Olympic Committee (IOC).
IOC merupakan sebuah organisasi
internasional non-Profit dan non- Pemerintah yang mengurusi berbagai macam pergerakan
olimpiade. Peranan IOC dalam olimpiade modern:
1.
Mendorong
terjadinya koordinasi, pengorganisasian dan pengembangan olah raga dan kompetisi olahraga
diantara institusi olahraga baik tingkat nasional maupun internasional.
2.
Bekerjasama dengan pihak publik maupun swasta
yang memiliki kemampuan dan kewenangan dalam menerapan nilai olah raga dalam pelayanan
kemanusiaan.
3.
Menyelenggarakan
pertandingan olimpiade musim panas dan musim dingin secara reguler (4 Tahunan)
4.
Bekerjasama
dengan institusi olahraga Internasional
(IF’s) dan nasional (NOC) melakukan koordinasi menyelenggarakan kegiatan dan aksi aksi
penyebarluasan nilai nilai olah raga (olympism)
5.
Mendorong gerakan olimpiade dan
penyelenggaraan olimpiade
sehingga dapat berperan dalam membantu menyelesaikan masalah masalah lingkungan.
6.
Mendukung
International Olympic Academy (IOA) dan institusi lainnya dalam melaksanakan kegiatan
pendidikan olimpiade.
Secara rinci peran IOC, menurut Piagam Olimpiade,
adalah:
1. Untuk mendorong dan mendukung promosi etika dalam
olahraga serta pendidikan pemuda melalui olahraga dan
mendedikasikan upaya untuk memastikan bahwa
dalam olahraga dilandasi dengan semangat fair play dan
dilarang berlaku kekerasan.
2. Untuk mendorong dan mendukung organisasi
pengembangan dan koordinasi olahraga dan
kompetisi olahraga.
3. Untuk
memastikan perayaan olahraga dari Olimpiade.
4. Untuk bekerja sama dengan organisasi
publik atau swasta yang kompeten dan berwenang
dalam upaya untuk menempatkan olahraga di layanan
kemanusiaan dan ada oleh untuk mempromosikan
perdamaian.
5. Untuk mengambil tindakan untuk memperkuat
persatuan dan untuk melindungi kemerdekaan dari
adanya gerakan olimpiade.
6. Untuk bertindak melawan segala
bentuk diskriminasi yang mempengaruhi Gerakan
Olimpiade.
7. Untuk mendorong dan mendukung promosi
perempuan dalam olahraga pada semua tingkatan dan
di semua struktur dengan tujuannya untuk
mengimplementasikan prinsip kesetaraan laki-laki dan
perempuan.
8. Untuk memimpin
perang melawan doping dalam
olahraga.
9. Untuk mendorong dan mendukung
langkah-langkah melindungi kesehatan atlet.
10. Untuk menentang politik atau komersial penyalahgunaan
olahraga dan atlet.
11. Untuk mendorong
dan mendukung upaya
organisasi olahraga dan otoritas publik untuk menyediakan untuk masa depan sosial dan professional
atlet.
12. Untuk mendorong
dan mendukung pengembangan
olahraga untuk semua.
13. Untuk mendorong dan mendukung kepedulian yang
bertanggung jawab atas isu-isu lingkungan, untuk
mempromosikan pembangunan berkelanjutan dalam
olahraga dan mengharuskan Olimpiade diadakan sesuai.
14. Untuk mempromosikan warisan positif dari Olimpiade
ke kota-kota tuan rumah dan negara-negara tuan
rumah.
15. Untuk mendorong dan inisiatif dukungan
pencampuran olahraga dengan budaya dan pendidikan.
16. Untuk mendorong dan mendukung kegiatan Olimpiade
Academy International (IOA) dan lembaga lainnya yang
mendedikasikan diri mereka untuk pendidikan
Olimpiade.
Olimpiade pertama kali dilakukan pada tahun 1896 di kota Athena,
Yunani. Tujuan diselenggarakannya olimpiade adalah:
1. Mempromosikan dan menyebarluaskan paham yang
terkandung dalam olimpiade (olimpisme) secara
umum dan menanamkan nilai filosofi olahraga
sebagai dasar pembentukan fisik dan
pengembangan moral bangsa.
2. Untuk mendidik
generasi muda melalui olahraga yang dilandasi oleh semangat saling pengertian dan
persaudaraan antar bangsa yang lebih baik,
sehingga memungkinkan terbentuknya dunia yang
lebih damai dan kondusif.
3. Untuk menyebarluaskan prinsip-prinsip olimpiade
ke seluruh dunia, sehingga membentuk semangat
perdamaian internasional.
4. Mempertemkan
atlet dunia dalam satu festival olahraga internasional empat tahunan, yang hingga
kini dikenal dengan pertandingan olimpiade (Olympic
Games).
IOC
dalam menjalankan tugasnya memiliki sebuah piagam yang dinamakan Piagam Olimpiade(Olympic Charter). Piagam Olimpiade adalah seperangkat peraturan dan pedoman mengenai
penyelenggaraan Olimpiade, dan untuk mengatur Gerakan
Olimpiade. Piagam ini terakhir direvisi pada tanggal 9
September 2013. Piagam ini memuat kodifikasi prinsip-prinsip dasar, peraturan, dan
anggaran Olimpiade. Tujuan
Sepanjang sejarah Olimpiade, Piagam Olimpiade telah
digunakan untuk memutuskan kontroversi yang
terjadi
dalam Olimpiade. Seperti yang tertulis dalam
pengantarnya, Piagam Olimpiade memiliki tiga tujuan
utama:
Ø Untuk menetapkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai
Olimpiade
Ø Berfungsi sebagai undang-undang bagi IOC
Ø Untuk
menentukan hak dan kewajiban
dari empat unsure utama
dalam gerakan Olimpiade, yakni: Komite Olimpiade Internasional (IOC), Federasi Internasional dan Komite
Olimpiade Nasional, serta Komite Penyelenggara
Olimpiade.
Komponen
utama
Piagam Olimpiade terdiri dari 5 bab dan 61 pasal, yang
menguraikan mengenai pedoman dan aturan
penyelenggaraan Olimpiade.
Bab
1: Gerakan Olimpiade
Bab
2: Komite Olimpiade Internasional
Mempromosikan Olympism di seluruh dunia dan
memimpin Gerakan Olimpiade . Ini termasuk
menegakkan etika dalam olahraga, mendorong
partisipasi dalam olahraga, memastikan
Olimpiade berlangsung pada periode reguler ,
melindungi Gerakan Olimpiade , dan mendorong
dan mendukung pengembangan olahraga .
Pasal 6: The Olimpiade adalah kompetisi
antara atlet dalam acara individu atau tim dan
bukan antar negara . Pasal 8: Simbol Olimpiade terdiri dari lima cincin
yang saling terkait. dari kiri ke kanan adalah
biru, kuning, hitam, hijau dan merah.
Bab
3: Federasi Internasional
Bab 3 membahas peran Federasi Internasional ( IF )
dalam
gerakan Olimpiade. IF adalah organisasi non
–pemerintah internasional
yang mengelola olahraga di tingkat dunia dan mencakup organisasi penyelenggara olahraga tersebut di
tingkat nasional . Untuk setiap olahraga yang
merupakan bagian dari
Olimpiade, Federasi Internasional ada. IF ini bekerja
untuk memastikan olahraga mereka dikembangkan dengan
cara yang setuju dengan Piagam Olimpiade dan semangat
Olimpiade . Dengan keahlian teknis dalam olahraga
tertentu, Jika
memiliki kontrol atas kelayakan untuk kompetisi serta rincian dari tempat di mana kompetisi atletik
berlangsung .
Bab
4: Komite Olimpiade Nasional
Pasal 28: Misi dari Komite Olimpiade Nasional ( NOC )
adalah
untuk mengembangkan, mempromosikan dan melindungi
Gerakan Olimpiade di negara masing-masing. Peran NOC
dalam setiap negara adalah untuk meningkatkan semangat
Olympicism, memastikan ketaatan Piagam Olimpiade, dan
untuk mendorong etika dan pengembangan olahraga.
Mereka
bertanggung jawab atas representasi negara mereka di
Olimpiade, memutuskan pada kota tuan rumah untuk
Olimpiade, dan kerjasama dengan badan-badan pemerintah
dan non -pemerintah selama Olimpiade .
Bab
5: Olimpiade
Bab ini membahas perayaan Olimpiade, pemilihan kota
tuan
rumah, kode kelayakan untuk berpartisipasi dalam
permainan, mereka
olahraga termasuk dalam Games, liputan media, publikasi, dan propaganda diperbolehkan untuk
Olimpiade. Selain itu,
Bagian 3 dari bab ini membahas protokol yang berlaku untuk fungsi Olimpiade dan acara. Ini mencakup
garis
besar penggunaan bendera Olimpiade, api, dan upacara
pembukaan dan penutupan.
B.
Tujuan Pendidikan Nasional
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
"Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 3, Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab."
C.
Hubungan Tujuan Olahraga menurut Badan
Olahraga Dunia (IOC) dengan Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan Olahraga menurut Badan Olahraga Dunia
(IOC) dengan Tujuan Pendidikan Nasional memiliki hubungan hampir 90% sama. Hal
ini dilandasi karena keduanya memiliki tujuan untuk mewujudkan manusia
berkarakter seutuhnya.
Tujuan olahraga menurut badan olahraga dunia
(IOC) lebih mengutamakan rasa persaudaraan dan persatuan seluruh bangsa lewat
diadakannya pesta olahraga dunia dengan harapan setiap individu negara dapat
berkembang menjadi individu yang luhur, memahami dan melaksanakan sikap saling
menghargai. Selain itu, tujuan yang lain adalah untuk menanamkan nilai-nilai
filosofi olahraga sebagai dasar pembentukan fisik dan pengembangan moral
manusia, untuk mendidik generasi muda melalui olahraga yang dilandasi oleh
semangat saling pengertian yang lebih baik, sehingga memungkinkan membentuk
semangat perdamaian internasional. Olahraga bukan hanya untuk mencari suatu
kemenangan namun olahraga merupakan sarana pembentukkan mental sportivitas demi
terwujudnya perdamaian. Pelaksanaan olimpiade ini juga merupakan solusi untuk
mengatasi krisis atau perpecahan antar negara akibat iklim politik maupun
ekonomi.
Tujuan Pendidikan Nasional lebih mengutamakan pembentukan perilaku yang
luhur, berjiwa sosialis dan menjadi individu yang beriman dan bertaqwa pada
Tuhan Yang Maha Esa. Penekanan pada perilaku yang luhur menjadi tujuan utama,
karena dengan perilaku yang luhur, suatu individu akan mudah mengamalkan
ilmunya dengan baik. Selama ini tujan pendidikan masih sering disalah artikan,
para guru lebih mementingkan tingkat kepandaian peserta didiknya tanpa
mengutamakan sikap dan perilakunya, contoh yang nyata adalah masih banyaknya
praktek korupsi di Indonesia yang terjadi di semua lapisan kalangan. Akibatnya
banyak terjadi permasalahan di segala lini kehidupan yang mengakibatkan
terjadinya perpecahan ataupun konflik.
Dari ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa segala sesuatu harus memilki
tujuan yang luhur tanpa mementingkan tujuan pribadi ataupun kelompok. Hal ini
diimplementasikan melalui olahraga dan pendidikan. Dalam olahraga, tujuan
berolahraga bukan hanya untuk mencari kemenangan, namun lebih ditekankan pada
sikap sportivitas, saling menghargai, dan dijadikan sarana untuk memotivasi
diri untuk menjadi individu yang lebih baik lagi. Dalam pendidikan, tujuan
pendidikan bukan hanya untuk mencari kepandaian saja, namun lebih ditekankan
pada pengembangan perilaku yang luhur, sehingga akan muncul suatu budaya untuk
saling menghormati dan saling menolong. Oleh sebab itu, olahraga dan pendidikan
adalah aspek kecil yang bertujuan untuk menciptakan suatu kehidupan damai
melalui metode pengembangan sikap dan perilaku suatu individu.
Daftar Pustaka
http://
id.m.wikipedia.org/wiki/Tujuan_pendidikan
http://
id.m.wikipedia.org/wiki/Piagam_Olimpiade
http://blog-sejarah-dunia.blogspot.com/2014/02/piagam-olympiade-olympic-charter.html?m=1
htttp://www.juragancipir.com/2014/02/google-doodle-quote-piagam-olimpiade-olimpic-charter.html?m=1
https://arayariyadi.wordpress.com/2013/09/
No comments:
Post a Comment