Biomekanika Pola Gerakan
Manusia
M. Zainal Arifin, Achmad Khoirul U., Achamd
Alfin H., kasmadi, Khoiru Sali,
Biomekanika Olahraga adalah bidang ilmu yang mengkaji tentang kekuatan internal dan
eksternal benda yang bergerak, terutama pada tubuh manusia maupun akibat yang
dihasilkan oleh kekuatan tersebut. Pada mulanya biomekanika merupakan bidang
ilmu yang buka murni milik olahraga saja. Biomekanika berhubungan dengan gerak
yang efektif dan efisien.
Biomekanika
olahraga masuk ke Indonesia pada tahun 1980.an. Biomekanika sangat berguna bagi
dunia olahraga, karena dengan biomekanika, aktivitas olahraga dapat dilakukan
dengan maksimal, efisien dan efektif serta dapat meningkatkan performa maupun
prestasi pelaku olahraga(atlet dan pelatih). Berikut adalah beberapa alasan
mengapa seseorang diharuskan belajar Biomekanika:
1. Membantu
siapapun yang melakukan aktivitas olahraga agar gerakannya lebih baik, baik
untuk pemula maupun olahragawan. (efektif dan efisien)
2. Membantu
semua aktivitas olahraga agar terhindar dari resiko cedera.
Terdapat
beberapa istilah yang berkaitan dengan biomekanika olahraga, yaitu Statika dan
Dinamika. Statika merupakan bidang ilmu yang mengkaji keadaan tubuh dalam
keadaan statis (diam atau istirahat). Dinamika merupakan bidang ilmu yang mengkaji
tubuh dalam keadaan dinamis atau bergerak dengan akibat yang ditimbulkan dari
gerakan tersebut. dalam istilah dinamika terdapat istilah kinetika dan
kinematika. Kinetika merupakan faktor internal yang berhubungan dengan waktu
dan ruang dalam Dinamika. Sedangkan Kinematika merupakan faktor eksternal yang
berhubungan dengan tenaga yang menciptakan dan mengubahnya dalam dinamika.
Pergerakan
manusia dikontrol oleh sistem muskular dan dikoordinasi dengan sistem saraf.
Sistem muskular tersusun dari sel-sel kontraktil yang disebut serabut otot.
Jaringan otot mencapai 40% sampai 50% berat tubuh. Melalui kontraksi, sel-sel
otot menghasilkan pergerakan dan melakukan pekerjaan atau aktivitas fisik.
Berikut adalah fungsi sistem muskular:
1.
Pergerakan.
otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot
tersebut melekat dan bergerak dalam bagian-bagian organ internal tubuh.
2.
Penopang
tubuh dan mempertahankan postur. Otot menopang
rangka dan mempertahankan tubuh saat berada dalam posisi berdiri atau saat
duduk terahadap gaya gravitasi.
3.
Produksi
panas. Kontraksi otot secara metabolis
menghasilkan panas untuk mempertahankan suhu normal tubuh.
Sistem
saraf merupakan serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri
dari jaringan saraf. Sistem saraf terdiri dari dua sistem yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf tepi(perifer). Fungsi dari sistem saraf adalah
mengkoordinasi atau mengatur segala aktivitas tubuh.
Pergerakan
manusia timbul karena adanya rangsangan. Rangsangan tersebut ditanggapi oleh
sistem saraf yang kemudian diteruskan
oleh sistem muskular tubuh atau sistem yang lainnya. Dalam menanggapi
rangsangan, reflek atau kecepatan sistem saraf bervariasi, tergantung dari
rangsangan yang biasa ditanggapi. Semakin sering dilatih dengan rangsangan yang
sama, maka reflek tubuh terhadap rangsangan tersebut akan semakin cepat, yang
disebut dengan gerak otomatis, begitu juga sebaliknya.
Poros
gerakan dalam pergerakan manusia terdiri dari tiga bidang, diantaranya:
1. Bidang
sagital, merupakan bidang yang membagi tubuh menjadi 2 bagian, yakni kiri dan
kanan. Bidang ini dikenal juga dengan poros anteroposterior.
2. Bidang
frontal atau transversal, merupakan bidang yang membagi tubuh menjadi 2 bagian,
yakni depan dan belakang. Dikenal sebagai koronal atau poros mediolateral.
3. Bidang
horizontal, merupakan bidang yang membagi tubuh menjadi 2 bagian yakni: atas
dan bawah. Dikenal sebagai poros melintang.
Dalam
menguraikan macam-macam gerakan, harus difokuskan pada sikap badan tertentu.
Posisi tubuh saat berdiri dengan telapak tangan menghadap ke dalam merupakan
posisi tubuh yang mendasar. Sedangkan apabila berdiri dengan telapak tangan
yang menghadap ke depan merupakan posisi tubuh secara anatomi yang memungkinkan
adanya gerakan otot yang bisa dilakukan, seperti: flexi, extensi, abduksi,
adduksi, rotasi, elevasi, depresi, pronasi, supinasi, inversi, eversi dan
circumduksi.
1.
Flexi,
Extensi. Flexi adalah memperkecil sudut yang
dibentuk oleh sendi pada sumbu transversal atau bidang sagital. Extensi adalah
memperbesar sudut yang dibentuk(lawan dari gerakan Flexi).
2.
Abduksi,
Adduksi. Abduksi gerakan segmen tubuh dalam
bidang lateral yang menjauhi garis tengah tubuh. Adduksi adalah gerakan segmen
tubuh ke arah garis tengah tubuh.
3.
Rotasi.
Rotasi adalah gerakan segmen tubuh yang yang melingkari sumbu longitudinalnya
sendiri. Elevasi adalah apabila bahu terangkat ke atas. Depresi adalah apabila
bahu terdesak ke bawah.
4.
Pronasi,
Supinasi. Pronasi dan Supinasi adalah gerakan pada
sendi radius-ulna dimana pronasi adalah gerakan dengan akhir telapak tangan
menghadap ke bawah. Sedangkan supinasi adalah gerakan dengan akhir telapak
tangan menghadap ke atas.
5.
Eversi,
Inversi. Eversi adalah mengangkat batas luar/
lateral kaki. Inversi aadalah mengangkat kaki ke sebelah medial.
6.
Circumduksi.
Circumduksi adalah kombinasi dari flexi, abduksi,
adduksi, dan rotasi.
Beberapa Pergerakan Dasar Manusia
Berikut
ini adalah contoh beberapa pergerakan dasar manusia, diantaranya adalah
berjalan, berlari, melompat, dan melempar. Melompat dibagi menjadi dua yakni
melompat vertikal dengan awalan berdiri tegak dan melompat jauh dengan awalan
berlari. Melempar dibagi menjadi tiga yakni lemparan bawah lengan, lemparan
samping lengan, dan lemparan atas lengan.
1. Berjalan
Berjalan
adalah aktivitas tubuh yang berkelanjutan diawali dengan satu langkah kemudian
akan diikuti oleh langkah yang lain. Orang yang berjalan berjalan dipengaruhi
oleh : Permukaan
dasar pijakan kaki, Bidang lintasan, dan Usia. Orang yang berjalan pada bidang lintasan
horizontal cenderung memiliki fase yang hampir sama setiap gerakannya.
Sedangkan orang yang berjalan pada bidang lintasan vertical (naik atau turun),
cenderung memiliki fase gerakan yang berbeda. Orang yang berjalan digerakkan
oleh otot panggul, otot paha dan otot tungkai, dengan mayoritas gerakan otot
flexi, extensi, inversi, dan eversi.
2. Berlari
Berlari
adalah aktivitas tubuh yang gerakannya hampir sama dengan gerakan berjalan
namun gerakan berlari didukung oleh gerak ayunan lengan yang cepat sehingga
gerakan berlari lebih cepat dibandingkan dengan gerakan berjalan. Orang yang
berlari digerakkan oleh otot bahu, otot lengan bawah, otot panggul, otot paha
dan otot tungkai, dengan mayoritas gerakan otot flexi, extensi, inversi, dan
eversi.
3. Melompat
Melompat
adalah aktivitas tubuh yang memanfaatkan dorongan otot tungkai untuk melompat
secara vertikal maupun melompat jauh. Melompat vertikal diawali dengan tubuh
berdiri tegak kemudian jongkok sebagai awalan untuk mendorong tubuh ke atas
kemudian diakhiri dengan fase pendaratan. Melompat vertikal digerakkan oleh
otot paha dan otot tungkai dengan mayoritas gerakan otot flexi dan extensi.
Melompat jauh diawali dengan berlari secepat-cepatnya kemudian dilanjutkan
dengan tolakan satu kaki yang dilanjutkan dengan tahap bergerak di udara, dan
dilanjutkan dengan fase pendaratan. Melompat jauh di gerakan oleh otot paha,
otot tungkai, otot lengan dengan gerakan
otot flexi, extensi, inversi, dan eversi.
4. Pelemparan
Melempar
adalah aktivitas tubuh yang memanfaatkan kekuatan ayunan otot lengan dan
dibantu dengan gerakan tubuh lainnya, sehingga menghasilkan lemparan yang jauh.
Melempar dibagi menjadi tiga yakni lemparan bawah lengan, lemparan samping
lengan, dan lemparan atas lengan.
Melempar bawah lengan dengan satu lengan
didominasi oleh gerakan otot flexi pada bahu. Melempar samping lengan dengan
dua lengan didominasi oleh gerakan otot rotasi pada panggul dan gerak flexi
horizontal pada lengan. Melempar atas lengan dengan satu lengan diawali dengan
berlari kemudian dilanjutkan dengan gerakan flexi lateral kebelakang dan
diakhiri dengan pelepasan objek pada lengan dengan gerakan rotasi pada bahu.
Perbandingan Analisis Kualitatif dengan Analisis
Kuantitatif
Analisis
Kualitatif merupakan kegiatan analisa yang berhubungan dengan gerak yang
sebenarnya, dilakukan kegiatan pengumpulan data berupa foto, video, dll, namun
tidak ada kaitannya dengan angka statistik dalam kegiatan analisa tersebut.
Analisis
Kuantitatif merupakan kegiatan analisa yang berhubungan dengan angka statistik
dan berpegang teguh pada teknik-teknik pengukuran.
terimaksih ya teman teman telah mengunjungi blog ini dan semoga artikel yang berjudul Biomekanika Pola Gerakan Manusia semoga bermanfaat.
terimaksih ya teman teman telah mengunjungi blog ini dan semoga artikel yang berjudul Biomekanika Pola Gerakan Manusia semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka
Hartono,
Soetanto. 2007. Anatomi Dasar dan Kinesiologi, Surabaya: Unesa University
Press.
Sloane, Ethel.
2005. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula, Jakarta: Buku Kedokteran EGC