Search This Blog

Thursday, 22 September 2016

Biomekanika Pola Gerakan Manusia

Biomekanika  Pola Gerakan Manusia
M. Zainal ArifinAchmad Khoirul U., Achamd Alfin H., kasmadi, Khoiru Sali,

 biomekanika pola gerakan manusia Biomekanika Olahraga adalah bidang ilmu yang mengkaji tentang kekuatan internal dan eksternal benda yang bergerak, terutama pada tubuh manusia maupun akibat yang dihasilkan oleh kekuatan tersebut. Pada mulanya biomekanika merupakan bidang ilmu yang buka murni milik olahraga saja. Biomekanika berhubungan dengan gerak yang efektif dan efisien.
Biomekanika olahraga masuk ke Indonesia pada tahun 1980.an. Biomekanika sangat berguna bagi dunia olahraga, karena dengan biomekanika, aktivitas olahraga dapat dilakukan dengan maksimal, efisien dan efektif serta dapat meningkatkan performa maupun prestasi pelaku olahraga(atlet dan pelatih). Berikut adalah beberapa alasan mengapa seseorang diharuskan belajar Biomekanika:
1.      Membantu siapapun yang melakukan aktivitas olahraga agar gerakannya lebih baik, baik untuk pemula maupun olahragawan. (efektif dan efisien)
2.      Membantu semua aktivitas olahraga agar terhindar dari resiko cedera.

Terdapat beberapa istilah yang berkaitan dengan biomekanika olahraga, yaitu Statika dan Dinamika. Statika merupakan bidang ilmu yang mengkaji keadaan tubuh dalam keadaan statis (diam atau istirahat). Dinamika merupakan bidang ilmu yang mengkaji tubuh dalam keadaan dinamis atau bergerak dengan akibat yang ditimbulkan dari gerakan tersebut. dalam istilah dinamika terdapat istilah kinetika dan kinematika. Kinetika merupakan faktor internal yang berhubungan dengan waktu dan ruang dalam Dinamika. Sedangkan Kinematika merupakan faktor eksternal yang berhubungan dengan tenaga yang menciptakan dan mengubahnya dalam dinamika.
Pergerakan manusia dikontrol oleh sistem muskular dan dikoordinasi dengan sistem saraf. Sistem muskular tersusun dari sel-sel kontraktil yang disebut serabut otot. Jaringan otot mencapai 40% sampai 50% berat tubuh. Melalui kontraksi, sel-sel otot menghasilkan pergerakan dan melakukan pekerjaan atau aktivitas fisik. Berikut adalah fungsi sistem muskular:

1.      Pergerakan. otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut melekat dan bergerak dalam bagian-bagian organ internal tubuh.
2.      Penopang tubuh dan mempertahankan postur. Otot menopang rangka dan mempertahankan tubuh saat berada dalam posisi berdiri atau saat duduk terahadap gaya gravitasi.
3.      Produksi panas. Kontraksi otot secara metabolis menghasilkan panas untuk mempertahankan suhu normal tubuh.

Sistem saraf merupakan serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri dari jaringan saraf. Sistem saraf terdiri dari dua sistem yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi(perifer). Fungsi dari sistem saraf adalah mengkoordinasi atau mengatur segala aktivitas tubuh.
Pergerakan manusia timbul karena adanya rangsangan. Rangsangan tersebut ditanggapi oleh sistem saraf  yang kemudian diteruskan oleh sistem muskular tubuh atau sistem yang lainnya. Dalam menanggapi rangsangan, reflek atau kecepatan sistem saraf bervariasi, tergantung dari rangsangan yang biasa ditanggapi. Semakin sering dilatih dengan rangsangan yang sama, maka reflek tubuh terhadap rangsangan tersebut akan semakin cepat, yang disebut dengan gerak otomatis, begitu juga sebaliknya.
Poros gerakan dalam pergerakan manusia terdiri dari tiga bidang, diantaranya:
1.      Bidang sagital, merupakan bidang yang membagi tubuh menjadi 2 bagian, yakni kiri dan kanan. Bidang ini dikenal juga dengan poros anteroposterior.
2.      Bidang frontal atau transversal, merupakan bidang yang membagi tubuh menjadi 2 bagian, yakni depan dan belakang. Dikenal sebagai koronal atau poros mediolateral.
3.      Bidang horizontal, merupakan bidang yang membagi tubuh menjadi 2 bagian yakni: atas dan bawah. Dikenal sebagai poros melintang.

Dalam menguraikan macam-macam gerakan, harus difokuskan pada sikap badan tertentu. Posisi tubuh saat berdiri dengan telapak tangan menghadap ke dalam merupakan posisi tubuh yang mendasar. Sedangkan apabila berdiri dengan telapak tangan yang menghadap ke depan merupakan posisi tubuh secara anatomi yang memungkinkan adanya gerakan otot yang bisa dilakukan, seperti: flexi, extensi, abduksi, adduksi, rotasi, elevasi, depresi, pronasi, supinasi, inversi, eversi dan circumduksi.

1.      Flexi, Extensi. Flexi adalah memperkecil sudut yang dibentuk oleh sendi pada sumbu transversal atau bidang sagital. Extensi adalah memperbesar sudut yang dibentuk(lawan dari gerakan Flexi).
2.      Abduksi, Adduksi. Abduksi gerakan segmen tubuh dalam bidang lateral yang menjauhi garis tengah tubuh. Adduksi adalah gerakan segmen tubuh ke arah garis tengah tubuh.
3.      Rotasi. Rotasi adalah gerakan segmen tubuh yang yang melingkari sumbu longitudinalnya sendiri. Elevasi adalah apabila bahu terangkat ke atas. Depresi adalah apabila bahu terdesak ke bawah.
4.      Pronasi, Supinasi. Pronasi dan Supinasi adalah gerakan pada sendi radius-ulna dimana pronasi adalah gerakan dengan akhir telapak tangan menghadap ke bawah. Sedangkan supinasi adalah gerakan dengan akhir telapak tangan menghadap ke atas.
5.      Eversi, Inversi. Eversi adalah mengangkat batas luar/ lateral kaki. Inversi aadalah mengangkat kaki ke sebelah medial.
6.      Circumduksi. Circumduksi adalah kombinasi dari flexi, abduksi, adduksi, dan rotasi.

Beberapa Pergerakan Dasar Manusia
Berikut ini adalah contoh beberapa pergerakan dasar manusia, diantaranya adalah berjalan, berlari, melompat, dan melempar. Melompat dibagi menjadi dua yakni melompat vertikal dengan awalan berdiri tegak dan melompat jauh dengan awalan berlari. Melempar dibagi menjadi tiga yakni lemparan bawah lengan, lemparan samping lengan, dan lemparan atas lengan.

1.      Berjalan
Berjalan adalah aktivitas tubuh yang berkelanjutan diawali dengan satu langkah kemudian akan diikuti oleh langkah yang lain. Orang yang berjalan berjalan dipengaruhi oleh : Permukaan dasar pijakan kaki, Bidang lintasan, dan Usia. Orang yang berjalan pada bidang lintasan horizontal cenderung memiliki fase yang hampir sama setiap gerakannya. Sedangkan orang yang berjalan pada bidang lintasan vertical (naik atau turun), cenderung memiliki fase gerakan yang berbeda. Orang yang berjalan digerakkan oleh otot panggul, otot paha dan otot tungkai, dengan mayoritas gerakan otot flexi, extensi, inversi, dan eversi.

2.      Berlari
Berlari adalah aktivitas tubuh yang gerakannya hampir sama dengan gerakan berjalan namun gerakan berlari didukung oleh gerak ayunan lengan yang cepat sehingga gerakan berlari lebih cepat dibandingkan dengan gerakan berjalan. Orang yang berlari digerakkan oleh otot bahu, otot lengan bawah, otot panggul, otot paha dan otot tungkai, dengan mayoritas gerakan otot flexi, extensi, inversi, dan eversi.

3.      Melompat
Melompat adalah aktivitas tubuh yang memanfaatkan dorongan otot tungkai untuk melompat secara vertikal maupun melompat jauh. Melompat vertikal diawali dengan tubuh berdiri tegak kemudian jongkok sebagai awalan untuk mendorong tubuh ke atas kemudian diakhiri dengan fase pendaratan. Melompat vertikal digerakkan oleh otot paha dan otot tungkai dengan mayoritas gerakan otot flexi dan extensi. Melompat jauh diawali dengan berlari secepat-cepatnya kemudian dilanjutkan dengan tolakan satu kaki yang dilanjutkan dengan tahap bergerak di udara, dan dilanjutkan dengan fase pendaratan. Melompat jauh di gerakan oleh otot paha, otot tungkai, otot lengan  dengan gerakan otot flexi, extensi, inversi, dan eversi.

4.      Pelemparan
Melempar adalah aktivitas tubuh yang memanfaatkan kekuatan ayunan otot lengan dan dibantu dengan gerakan tubuh lainnya, sehingga menghasilkan lemparan yang jauh. Melempar dibagi menjadi tiga yakni lemparan bawah lengan, lemparan samping lengan, dan lemparan atas lengan.
 Melempar bawah lengan dengan satu lengan didominasi oleh gerakan otot flexi pada bahu. Melempar samping lengan dengan dua lengan didominasi oleh gerakan otot rotasi pada panggul dan gerak flexi horizontal pada lengan. Melempar atas lengan dengan satu lengan diawali dengan berlari kemudian dilanjutkan dengan gerakan flexi lateral kebelakang dan diakhiri dengan pelepasan objek pada lengan dengan gerakan rotasi pada bahu.

Perbandingan Analisis Kualitatif dengan Analisis Kuantitatif
Analisis Kualitatif merupakan kegiatan analisa yang berhubungan dengan gerak yang sebenarnya, dilakukan kegiatan pengumpulan data berupa foto, video, dll, namun tidak ada kaitannya dengan angka statistik dalam kegiatan analisa tersebut.
Analisis Kuantitatif merupakan kegiatan analisa yang berhubungan dengan angka statistik dan berpegang teguh pada teknik-teknik pengukuran.
terimaksih ya teman teman telah mengunjungi blog ini dan semoga artikel yang berjudul Biomekanika  Pola Gerakan Manusia semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka
Hartono, Soetanto. 2007. Anatomi Dasar dan Kinesiologi, Surabaya: Unesa University Press.
Sloane, Ethel. 2005. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula, Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Sunday, 18 September 2016

Tujuan Olahraga menurut Badan Olahraga Dunia (IOC) dengan Tujuan Pendidikan Nasional

Hubungan Tujuan Olahraga menurut Badan Olahraga Dunia (IOC) dengan Tujuan Pendidikan Nasional
M. Zainal Arifin dan kasmadi

Berolahraga adalah hak asasi manusia. Semua orang berhak berolahraga, tanpa mengalami diskriminasi apa pun sesuai dengan semangat Olimpiade, yang mensyaratkan sikap saling pengertian, semangat persahabatan, solidaritas, dan sportivitas."
Tokoh yang memprakarsai olimpiade modern adalah Baron Pierre de Coubertin, beliau adalah seorang bangsawan Prancis yang membangkitkan semangat olimpia. Ide dasar yang disampaikan beliau adalah, menciptakan dunia yang damai dengan mengimplementasikannya dalam olahraga. Badan organisasi yang menaungi Olimpiade adalah International Olympic Committee (IOC). IOC merupakan sebuah organisasi internasional non-Profit dan non- Pemerintah yang mengurusi berbagai macam pergerakan olimpiade. Peranan IOC dalam olimpiade modern:
1.      Mendorong terjadinya koordinasi, pengorganisasian dan pengembangan olah raga dan kompetisi olahraga diantara institusi olahraga baik tingkat nasional maupun internasional.
2.       Bekerjasama dengan pihak publik maupun swasta yang memiliki kemampuan dan kewenangan  dalam menerapan nilai olah raga dalam pelayanan kemanusiaan.
3.      Menyelenggarakan pertandingan olimpiade musim panas dan musim dingin secara reguler (4 Tahunan)
4.      Bekerjasama dengan institusi olahraga Internasional (IF’s) dan nasional (NOC) melakukan koordinasi menyelenggarakan kegiatan dan aksi aksi penyebarluasan nilai nilai olah raga (olympism)
5.       Mendorong gerakan olimpiade dan penyelenggaraan olimpiade sehingga dapat berperan dalam membantu menyelesaikan masalah masalah lingkungan.
6.      Mendukung International Olympic Academy (IOA) dan institusi lainnya dalam melaksanakan kegiatan pendidikan olimpiade.

Secara rinci peran IOC, menurut Piagam Olimpiade, adalah:
1.      Untuk mendorong dan mendukung promosi etika dalam olahraga serta pendidikan pemuda melalui olahraga dan mendedikasikan upaya untuk memastikan bahwa dalam olahraga dilandasi dengan semangat fair play dan dilarang berlaku kekerasan.
2.      Untuk mendorong dan mendukung organisasi pengembangan dan koordinasi olahraga dan kompetisi olahraga.
3.       Untuk memastikan perayaan olahraga dari Olimpiade.
4.      Untuk bekerja sama dengan organisasi publik atau swasta yang kompeten dan berwenang dalam upaya untuk menempatkan olahraga di layanan kemanusiaan dan ada oleh untuk mempromosikan perdamaian.
5.      Untuk mengambil tindakan untuk memperkuat persatuan dan untuk melindungi kemerdekaan dari adanya gerakan olimpiade.
6.      Untuk bertindak melawan segala bentuk diskriminasi yang mempengaruhi  Gerakan Olimpiade.
7.      Untuk mendorong dan mendukung promosi perempuan dalam olahraga pada semua tingkatan dan di semua struktur dengan tujuannya untuk mengimplementasikan prinsip kesetaraan laki-laki dan perempuan.
8.       Untuk memimpin perang melawan doping dalam olahraga.
9.      Untuk mendorong dan mendukung langkah-langkah melindungi kesehatan atlet.
10.  Untuk menentang politik atau komersial penyalahgunaan olahraga dan atlet.
11.   Untuk mendorong dan mendukung upaya organisasi olahraga dan otoritas publik untuk menyediakan untuk masa depan sosial dan professional atlet.
12.   Untuk mendorong dan mendukung pengembangan olahraga untuk semua.
13.  Untuk mendorong dan mendukung kepedulian yang bertanggung jawab atas isu-isu lingkungan, untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan dalam olahraga dan mengharuskan Olimpiade diadakan sesuai.
14.  Untuk mempromosikan warisan positif dari Olimpiade ke kota-kota tuan rumah dan negara-negara tuan rumah.
15.  Untuk mendorong dan inisiatif dukungan pencampuran olahraga dengan budaya dan pendidikan.
16.  Untuk mendorong dan mendukung kegiatan Olimpiade Academy International (IOA) dan lembaga lainnya yang mendedikasikan diri mereka untuk pendidikan Olimpiade.
Olimpiade pertama kali dilakukan pada tahun 1896 di kota Athena, Yunani. Tujuan diselenggarakannya olimpiade adalah:
1.      Mempromosikan dan menyebarluaskan paham yang terkandung dalam olimpiade (olimpisme) secara umum dan menanamkan nilai filosofi olahraga sebagai dasar pembentukan fisik dan pengembangan moral bangsa.
2.       Untuk mendidik generasi muda melalui olahraga yang dilandasi oleh semangat saling pengertian dan persaudaraan antar bangsa yang lebih baik, sehingga memungkinkan terbentuknya dunia yang lebih damai dan kondusif.
3.      Untuk menyebarluaskan prinsip-prinsip olimpiade ke seluruh dunia, sehingga membentuk semangat perdamaian internasional.
4.       Mempertemkan atlet dunia dalam satu festival olahraga internasional empat tahunan, yang hingga kini dikenal dengan pertandingan olimpiade (Olympic Games).
IOC dalam menjalankan tugasnya memiliki sebuah piagam yang dinamakan Piagam Olimpiade(Olympic Charter). Piagam Olimpiade adalah seperangkat peraturan dan pedoman mengenai penyelenggaraan Olimpiade, dan untuk mengatur Gerakan Olimpiade. Piagam ini terakhir direvisi pada tanggal 9 September 2013. Piagam ini memuat kodifikasi prinsip-prinsip dasar, peraturan, dan anggaran Olimpiade. Tujuan Sepanjang sejarah Olimpiade, Piagam Olimpiade telah digunakan untuk memutuskan kontroversi  yang terjadi dalam Olimpiade. Seperti yang tertulis dalam pengantarnya, Piagam Olimpiade memiliki tiga tujuan utama:
Ø  Untuk menetapkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai Olimpiade
Ø  Berfungsi sebagai undang-undang bagi IOC
Ø   Untuk menentukan hak dan kewajiban dari empat unsure utama dalam gerakan Olimpiade, yakni: Komite Olimpiade Internasional (IOC), Federasi Internasional dan Komite Olimpiade Nasional, serta Komite Penyelenggara Olimpiade.
 Komponen utama Piagam Olimpiade terdiri dari 5 bab dan 61 pasal, yang menguraikan mengenai pedoman dan aturan penyelenggaraan Olimpiade.
Bab 1: Gerakan Olimpiade
Bab 2: Komite Olimpiade Internasional
Mempromosikan Olympism di seluruh dunia dan memimpin Gerakan Olimpiade . Ini termasuk menegakkan etika dalam olahraga, mendorong partisipasi dalam olahraga, memastikan Olimpiade berlangsung pada periode reguler , melindungi Gerakan Olimpiade , dan mendorong dan mendukung pengembangan olahraga . Pasal 6: The Olimpiade adalah kompetisi antara atlet dalam acara individu atau tim dan bukan antar negara . Pasal 8: Simbol Olimpiade terdiri dari lima cincin yang saling terkait. dari kiri ke kanan adalah biru, kuning, hitam, hijau dan merah.
Bab 3: Federasi Internasional
Bab 3 membahas peran Federasi Internasional ( IF ) dalam gerakan Olimpiade. IF adalah organisasi non –pemerintah internasional yang mengelola olahraga di tingkat dunia dan mencakup organisasi penyelenggara olahraga tersebut di tingkat nasional . Untuk setiap olahraga yang merupakan bagian dari Olimpiade, Federasi Internasional ada. IF ini bekerja untuk memastikan olahraga mereka dikembangkan dengan cara yang setuju dengan Piagam Olimpiade dan semangat Olimpiade . Dengan keahlian teknis dalam olahraga tertentu, Jika memiliki kontrol atas kelayakan untuk kompetisi serta rincian dari tempat di mana kompetisi atletik berlangsung .
Bab 4: Komite Olimpiade Nasional
Pasal 28: Misi dari Komite Olimpiade Nasional ( NOC ) adalah untuk mengembangkan, mempromosikan dan melindungi Gerakan Olimpiade di negara masing-masing. Peran NOC dalam setiap negara adalah untuk meningkatkan semangat Olympicism, memastikan ketaatan Piagam Olimpiade, dan untuk mendorong etika dan pengembangan olahraga. Mereka bertanggung jawab atas representasi negara mereka di Olimpiade, memutuskan pada kota tuan rumah untuk Olimpiade, dan kerjasama dengan badan-badan pemerintah dan non -pemerintah selama Olimpiade .
Bab 5: Olimpiade
Bab ini membahas perayaan Olimpiade, pemilihan kota tuan rumah, kode kelayakan untuk berpartisipasi dalam permainan, mereka olahraga termasuk dalam Games, liputan media, publikasi, dan propaganda diperbolehkan untuk Olimpiade. Selain itu, Bagian 3 dari bab ini membahas protokol yang berlaku untuk fungsi Olimpiade dan acara. Ini mencakup garis besar penggunaan bendera Olimpiade, api, dan upacara pembukaan dan penutupan.


B.     Tujuan Pendidikan Nasional
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.  
"Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab."


C.    Hubungan Tujuan Olahraga menurut Badan Olahraga Dunia (IOC) dengan Tujuan Pendidikan Nasional

Tujuan Olahraga menurut Badan Olahraga Dunia (IOC) dengan Tujuan Pendidikan Nasional memiliki hubungan hampir 90% sama. Hal ini dilandasi karena keduanya memiliki tujuan untuk mewujudkan manusia berkarakter seutuhnya.
Tujuan olahraga menurut badan olahraga dunia (IOC) lebih mengutamakan rasa persaudaraan dan persatuan seluruh bangsa lewat diadakannya pesta olahraga dunia dengan harapan setiap individu negara dapat berkembang menjadi individu yang luhur, memahami dan melaksanakan sikap saling menghargai. Selain itu, tujuan yang lain adalah untuk menanamkan nilai-nilai filosofi olahraga sebagai dasar pembentukan fisik dan pengembangan moral manusia, untuk mendidik generasi muda melalui olahraga yang dilandasi oleh semangat saling pengertian yang lebih baik, sehingga memungkinkan membentuk semangat perdamaian internasional. Olahraga bukan hanya untuk mencari suatu kemenangan namun olahraga merupakan sarana pembentukkan mental sportivitas demi terwujudnya perdamaian. Pelaksanaan olimpiade ini juga merupakan solusi untuk mengatasi krisis atau perpecahan antar negara akibat iklim politik maupun ekonomi.
Tujuan Pendidikan Nasional lebih mengutamakan pembentukan perilaku yang luhur, berjiwa sosialis dan menjadi individu yang beriman dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa. Penekanan pada perilaku yang luhur menjadi tujuan utama, karena dengan perilaku yang luhur, suatu individu akan mudah mengamalkan ilmunya dengan baik. Selama ini tujan pendidikan masih sering disalah artikan, para guru lebih mementingkan tingkat kepandaian peserta didiknya tanpa mengutamakan sikap dan perilakunya, contoh yang nyata adalah masih banyaknya praktek korupsi di Indonesia yang terjadi di semua lapisan kalangan. Akibatnya banyak terjadi permasalahan di segala lini kehidupan yang mengakibatkan terjadinya perpecahan ataupun konflik.
Dari ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa segala sesuatu harus memilki tujuan yang luhur tanpa mementingkan tujuan pribadi ataupun kelompok. Hal ini diimplementasikan melalui olahraga dan pendidikan. Dalam olahraga, tujuan berolahraga bukan hanya untuk mencari kemenangan, namun lebih ditekankan pada sikap sportivitas, saling menghargai, dan dijadikan sarana untuk memotivasi diri untuk menjadi individu yang lebih baik lagi. Dalam pendidikan, tujuan pendidikan bukan hanya untuk mencari kepandaian saja, namun lebih ditekankan pada pengembangan perilaku yang luhur, sehingga akan muncul suatu budaya untuk saling menghormati dan saling menolong. Oleh sebab itu, olahraga dan pendidikan adalah aspek kecil yang bertujuan untuk menciptakan suatu kehidupan damai melalui metode pengembangan sikap dan perilaku suatu individu.


Daftar Pustaka
http:// id.m.wikipedia.org/wiki/Tujuan_pendidikan
http:// id.m.wikipedia.org/wiki/Piagam_Olimpiade
http://blog-sejarah-dunia.blogspot.com/2014/02/piagam-olympiade-olympic-charter.html?m=1
htttp://www.juragancipir.com/2014/02/google-doodle-quote-piagam-olimpiade-olimpic-charter.html?m=1
https://arayariyadi.wordpress.com/2013/09/